Mohon tunggu...
Herman Utomo
Herman Utomo Mohon Tunggu... Penulis - pensiunan

mencoba membangkitkan rasa menulis yang telah sekian lama tertidur... lewat sudut pandang kemanusiaan yang majemuk

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dusta....

17 Mei 2023   12:35 Diperbarui: 17 Mei 2023   12:50 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
httpspixabay.comidphotoskatak-bohong-santai-imut-diam-947770

Merunut dari hidup kita sendiri, secara ringkas, dusta bukan sekedar perkataan atau perbuatan yang tidak jujur seperti cerita di atas. Namun bisa terjadi bahwa dusta adalah bentuk penyangkalan terhadap kebenaran. Sehingga dapat dikatakan pendusta itu adalah musuh Sang Khalik, karena seringnya berbenturan dengan kaidah keimanan seseorang.

Nah, kalau dusta demi dusta dibiarkan berkembang tanpa ada koreksi dari pihak lain, maka yang terjadi adalah di dalam diri orang tersebut tidak ada lagi kebenaran yang hakiki, dan segala tindakannya akan selalu melawan kebenaran. Inilah yang berbahaya dan perlu segera diwaspadai, karena inilah cikal bakal korupsi. Semua bisa dikorupsi. Baik waktu, pekerjaan, uang, jabatan bahkan ibadah kepada Tuhanpun bisa dikorupsi.

httpspixabay.comidphotoscinta-mengagumi-jatuh-cinta-700771
httpspixabay.comidphotoscinta-mengagumi-jatuh-cinta-700771

Sekilas kita tidak bisa membedakan mereka yang termasuk kategori pendusta dalam lingkungan orang di sekitar kita. Bisa jadi mereka berkomunikasi erat dengan kita, bahkan beribadah juga sama-sama. Tetapi dibalik semuanya itu, jika benar mereka lebih akrab hidup dengan dunia dustanya, yang demikian mesranya, jangan-jangan kita sendiri malah ikutan jadi pendusta, karena bermesra-mesraan dengannya. Begitu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun