Ketika kami berkumpul bersama dan mengambil topik Doa Bapa Kami untuk didiskusikan, sempat terlintas bahwa diskusi kali ini bakal kurang menarik. Apa lagi yang dapat dipelajari dari Doa yang sudah kami hafal sejak kecil dan sudah banyak dibahas ini? Namun rupanya kami keliru. Cukup mengagetkan bagi kami menemukan hal2 yang belum pernah kami perhatikan sebelumnya.
Kami melihat Doa ini dituliskan dalam susunan kalimat tertentu. Kami mencoba bermain dengan pemenggalan kalimatnya, dan inilah yang kami dapatkan:
PEMBAGIAN DOA
Bapa kami yang ada di Surga (kalimat pembuka)
Dikuduskanlah namaMu (kalimat utama 1 di bagian pertama)
Datanglah kerajaanMu (kalimat utama 2 di bagian pertama)
Jadilah kehendakMu (kalimat utama 3 di bagian pertama)
Di bumi seperti di dalam Surga (kalimat tambahan 1 di bagian pertama)
Berilah kami hari ini roti harian kami (kalimat utama 1 di bagian kedua)
Ampunilah hutang2 kami (kalimat utama 2 di bagian kedua)
Seperti kamipun mengampuni orang yg berhutang pada kami