Miris mendengar banyaknya yang meninggal di Brebes Exit memaksa kita untuk berpikir bagaimana mengatasi mudik yang di setiap rejim pemerintah tidak bisa menghadirkan solusi yang lebih baik menangani macet. Dari semua solusi penulis berpendapat solusi paling efisien adalah menghadirkan teknologi untuk mengatasi macet mudik.
Solusi yang bisa mengatasi kemacetan :
1.Googlemap
Kemenhub dapat meminta bantuan Kominfo untuk mengajak seluruh operator memberlakukan free internet untuk mengakses aplikasi ini untuk membantu pemudik memilh jalan yang terbaik untuk mereka pulang kampung.
Kemenhub dapat pula kontak dengan google Indonesia untuk menyiapkan fokus layanan map dalam rangka mudik sehingga layanan ini bisa lebih fokus untuk menyediakan layanan optimal dengan didukung data dan fakta ruas jalan tol yang dibangun, jumlah perkiraaan pemudik, besar ruas jalan pendukung non tol, titik kemacetan jalan non tol menyangkut pasar ataupun titik macet lain, alternatif jalan yang dapat digunakan. Penggunaan apllikasi ini tidak dibantah membantu pemudik untuk menggunakan layanan gratis dan infrastruktur yang mendukung jumlah data yang besar (big data). Setiap instansi terkait dapat memerintahkan petugas terkait kemenhub, polisi, petugas jalan tol sehingga kontrol terhadap lalulintas menjadi lebih cepat dengan map sebaran data traffic. Jumlah pemudik dalam kurun waktu 3-4 hari mencapai 2 juta pengguna bisa menjadi nilai tawar google untuk khusus menyiapkan aplikasi decision maker baik bagi pemudik ataupun petugas. Kemenhub lagi-lagi harus peran aktif untuk melakukan kontak intensif dengan google untuk mengambil manfaat aplikasi ini mengingat bahwa pengguna smartphone pemudik lebih dari 90%.
2.Mobile application
Kemenhub dapat pula menyediakan mobile application yang berguna untuk melakukan pesan notifikasi terhadap kemacetan, himbauan pemudik dan juga laporan terhadap masalah kemacetan secara online ataupun callcenter yang lebih fokus melayani dihari lebaran.
3.Integrasi Koordinasi pihak terkait
Kemenhub dan Kepolisian RI (Korlantas) harus menunjuk satu komando siapa yang menjadi komando tertinggi secara nasional karena melibatkan beberapa propinsi. Sebut saja DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Semua pihak harus bahu membahu untuk menyediakan solusi alternatif yang terjadi dilapangan yang kemungkinan terjadi yang terutama tidak dapat ditangani oleh teknologi misal cepatnya data pelaporan kecelakaan, titik kemacetan, laporan pemudik di lapangan, melakukan gratis pembayaran di pintu keluar untuk mempercepat arus dalam tol dsb.
Masalah mudik lebaran tidak bisa diabaikan begitu saja apalagi dengan pertumbuhan jumlah kendaraan yang tinggi setiap tahun dan kalau tidak ditangani lebih baik akan menjadi masalah yang terus berulang tidak mempunyai solusi yang komprehensif.
Semoga ditahun mendatang pemerintah dapat melakukan peran aktif terhadap masalah mudik lebaran, tahun baru ataupun liburan panjang setiap tahunnya untuk menghadirkan Negara ada untuk masyarakatnya untuk setiap masalah yang ada.