Miangas, 16 Oktober 2017
Ini untuk menghibur hati, mumpung ada internet gratis di pulau terluar ini. Disediakan sebagai Universal Service Obligation (USO) Kemenkominfo, jaringan wifi tersedia di Rumah Pintar Miangas. Nanti akan kami ceritakan apa itu Rumah Pintar Miangas.
Sekarang Izinkan kami share foto dan kisah ini dulu.
Anggap saja sebagai goresan kecil penyambung asa penyemangat jiwa. Boleh juga disebut upaya menoreh halus tinta sejarah Program Keluarga Harapan (PKH).
Ini adalah Border Crossing Station(BCS). Tapal batas Indonesia - Filipina. Dahulu tidak sedikit penduduk Miangas menyeberang ke Davao Filipina Selatan, begitu juga penduduk Filipina yang datang berdagang di Miangas.
Bahkan telah terjadi asimilasi antar kedua penduduk kedua negara. Yah, namanya juga perbatasan, namanya juga cinta. kalau cocok mereka menikah. Toh cinta tidak mengenal border town, border island atau border psikologis. Jadilah penduduk dua negara itu memiliki anak keturunan. "Saudara kakek saya sekarang tinggal di Filipina, punya keluarga di sana," ungkap Neli Loepa Sekretaris Kecamatan Miangas.
Nah, itulah salah satu penyebab dibuatnya dua BCS di pulau ini. Satu Indonesia Team dan satunya Philippines Team. Foto kami di Indonesia Team. Tempat Pos Angkatan Laut Miangas. Tempat gapura tinggi berdiri bertuliskan "Republic of Indonesia, Â North Sulawesi Province, Kepulauan Talaut Regency Miangas, post code 95584"Â dan gapura bertuliskan "Selamat Datang di Kecamatan Khusus Miangas"
Lantas di manakah letak pulau Miangas? Klik saja google maps, ketik "Miangas" akan muncul lokasinya di peta Indonesia.Â
Bersama Tri Arifin Darsono Tenaga Ahli Monev dan Sistem Pengaduan Masyarakat, Noldy Mangerongkonda koordinator wilayah Sulawesi Utara, dan Jefsi koordinator Kabupaten Kepulauan Talaud, kami di sini melaksanakan tugas validasi PKH.