Mohon tunggu...
herman hurit
herman hurit Mohon Tunggu... Apoteker - Hermanus Ehe Hurit

Saya adalah Apoteker praktisi di Klinik Pratama Jakarta dan sebagai dosen di program studi Farmasi Unversitas Esa Unggul.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

PEMBUATAN ECO-ENZYME DARI SAMPAH BUAH DAN SAYURAN

21 November 2022   12:00 Diperbarui: 22 November 2022   15:07 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setelah tercaaampur semua antar limbah Buah dan Sayuran serta MOlase dan air, maka sediaan Eco-enzyme akan didiamkan selama minimal 6 Bulan.

PELATIHAN PEMBUATAN DAN PEMANFAATAN ECO-ENZYME DARI SAMPAH ORGANIK (BUAH DAN SAYURAN)  DI RW. 12 KELURAHAN DURI KOSAMBI CENGKARENG JAKARTA BARAT Tahun 2022

Kegiatan Memotong Limbah Buah dan Sayuran 
Kegiatan Memotong Limbah Buah dan Sayuran 

Tim Abdimas: Ketua: apt. Hermanus Ehe Hurit, M.Farm; Inherni Marti Abna, S.Si.,M.Si; Dr. Apt. Ratih Dyah Pertiwi, M.Farm; Alvianto Gautama; Winda Amelia Sari; 2. Dimas Inggar Pramudya; Alno Kaldicson; Miftahul Hassanah 

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS LMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2022

TOT kepada Mahasiswa sebelum memfasilitasi Masyarakat
TOT kepada Mahasiswa sebelum memfasilitasi Masyarakat
TOT kepada Mahasiswa sebelum memfasilitasi Masyarakat
TOT kepada Mahasiswa sebelum memfasilitasi Masyarakat
Penanganan sampah di kota-kota besar khususnya di DKI Jakarta selalu menjadi masalah utama dari segi kesehatan lingkungan, karena jumlah penduduk yang sangat padat yang berkontribusi besar dalam menghasilkan sampah terutama dari rumah tangga. DKI Jakarta setiap harinya memproduksi 7.000 ton sampah, tentunya memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Dampaknya bisa menyebabkan polusi udara, tanah dan air, serta penularan penyakit dengan lalat sebagai vektornya. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tentunya menjadi penuh jika sebagian sampah tersebut tidak dikelola dan dimanfatkan secara maksimal. Dalam skala kecil khususnya rumah tangga, jika dibiasakan untuk memilah sampah dan mengolah serta memanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, tentunya akan berdampak langsung dalam mereduksi pembuangan sampah ke TPA dan memperbaiki kualitas dari udara, tanah dan air yang tentunya berdampak sangat bagi kesehatan manusia. Dari hasil observasi Tim Abdimas menemukan dampak negatif dari pembuangan sampah organik tersebut di RW. 12, maka Tim Abdimas bekerja sama dengan Mitra setempat untuk menangani masalah sampah organik di wilayah mitra. Metode yang dilakukan adalah memberikan pelatihan kepada peserta yang terdiri dari para Kader RW, PKK dan Karang Taruna tentang pemilahan sampah rumah tangga, pengolahan sampah organik menjadi Eco-Enzyme dan pemanfaatann. Dampak dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan terkait pemilahan dan pengolahan limbah sampah basah (buah dan sayuran), manfaat eco-enzyme bagi lingkungan dan kesehatan serta bernilai ekonomis. Kegiatan ini disepakatin menjadi program rutin di RW. 12 sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan dan bentuk dukungan terhadap pemerintah DKI Jakarta dalam mereduksi pembuangan sampah organik ke TPA.

Limbah buah dan sayuran dipilah dan dicuci terdahulu
Limbah buah dan sayuran dipilah dan dicuci terdahulu

Analisa Situasi

 Masalah sampah belum terselesaikan secara tuntas sampai saat ini, terutama di kota-kota besar termasuk di DKI Jakarta.  Meskipun berbagai upaya telah dilakukan baik oleh pihak pemerintah maupun relawan swasta untuk mereduksi sampai tersebut. Sampah yang dihasilkan dari rumah tangga umumnya dikategorikan mejadi 2 macam, yaitu sampah organik dan nonorganik. Masyarakat yang sadar dan turut berpartisipasi dalam mengelola sampah merupakan salah satu ciri untuk mewujudkan indikator smart people. Kenyataannya masih banyak sampah yang bertebaran dimana-mana atau tingginya jumlah sampah yang diproduksi ibukota menandakan bahwa masih banyak perilaku masyarakat Jakarta yang harus diperbaiki untuk mencapai hal tersebut. Walaupun begitu, dapat dimulai perubahan dari hal-hal kecil, seperti melakukan pemilahan antara sampah organik dan non-organik yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. (https://smartcity.jakarta.go.id/blog.2018).

Bahan-bahan ditimbang dan akan dicampurkan dalam wadah sesuai komposisinya, yaitu: 1:3:10 (Molase:Limbah:Air)
Bahan-bahan ditimbang dan akan dicampurkan dalam wadah sesuai komposisinya, yaitu: 1:3:10 (Molase:Limbah:Air)
Bahan-bahan ditimbang dan akan dicampurkan dalam wadah sesuai komposisinya, yaitu: 1:3:10 (Molase:Limbah:Air)
Bahan-bahan ditimbang dan akan dicampurkan dalam wadah sesuai komposisinya, yaitu: 1:3:10 (Molase:Limbah:Air)

Hal demikian juga terjadi di Kampung Kresek Kelurahan duri kosambi, RW. 12. Hasil observasi awal yag dilakukan oleh tim abdimas Program studi Farmasi Universitas Esa Unggul didapatkan bahwa sampah dari rumah tangga dibuang pada tempat sampah, tanpa memilah terlebih dahulu antara sampah organik dan non organik. Hal ini menimbulkan bau yang tidak sedap dihirup, jika tidak diambil dalam beberapa hari oleh petugas kebersihan.. Diperolah juga bahwa masyarakat setempat belum mengetahui secara mendalami kegunaan sampah organik jika sudah diolah dan menghasilkaan eco-enzyme yang bermanfaat untuk kebutuhan rumah tangga atau sebagai pupuk bahkan sebagai antiseptik. Selain itu eco-enzyme juga akan memperbaiki kulaitas udara, tanah dan air.

Dari hasil observasi ini kemudian tim Abdimas melakukan pendekatan kepada ketua RW. 012 sebagai Mitra untuk membantu mengurangi masalah sampah di RW. 12 dengan melakukan edukasi pemilahan sampah dan memanfaatkan sampah organik dari rumah tangga tersebut untuk diolah menjadi eco-enzyme yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari dan sebagai antiseptik yang aman dan ramah lingkungan. Sehingga secara tidak langsung mengurangi produksi sampah yang tentunya sangat mendukung pemerintah untuk mereduksi sampah, khususnya sampah organik. Rencana ini disambut baik oleh Mitra setempat, dengan dikeluarkannya surat kesediaan Mitra untuk mengikuti pelatihan pembuatan eco-enzyme dari limbah sampah organik dan pemanfaatanya dalam kehidupan sehari-hari oleh tim Abdimas Abdimas Farmasi Universitas Esa Unggul.

Memasukan Bahan ke dalam wadah penyimpanan
Memasukan Bahan ke dalam wadah penyimpanan
Memasukan Bahan ke dalam wadah penyimpanan
Memasukan Bahan ke dalam wadah penyimpanan
Memasukan Bahan ke dalam wadah penyimpanan
Memasukan Bahan ke dalam wadah penyimpanan

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun