Mohon tunggu...
herman hadi hutagalung
herman hadi hutagalung Mohon Tunggu... -

futsal jiwaku

Selanjutnya

Tutup

Politik

9 Tahun, 7 Gelar Honoris Causa

24 April 2013   14:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:40 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1366787190666472166

[caption id="attachment_249811" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber foto: kompas.com"][/caption]

Jika ada pertanyaan siapa pemimpin Indonesia yang paling sering mendapatkan gelar honoris causa dari berbagai universitas dalam dan luar negeri langsung kita menjawab Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, honoris causa adalah gelar yang diberikan kepada seseorang oleh perguruan tinggi sebagai penghormatan atas jasa-jasanya yang luar biasa dalam bidang ilmu atau dalam bidang kemasyarakatan.

Presiden keenam Republik Indonesia ini teramat sering mendapatkan gelar tersebut karena kepiawaiannya dalam berbagai bidang. Presiden pertama di Indonesia yang terpilih secara langsung oleh rakyat ini kerap mendapat pengakuan dari dunia internasional sebagai pemimpin yang sarat akan pemahaman terhadap suatu masalah. Presiden yang di periode keduanya ini terpilih melalui pemilihan presiden satu putaran ini kompeten dalam menghasilkan sebuah solusi ketika permasalahan terjadi.

Ditahun kesembilannya menjabat sebagai Presiden, SBY telah mendapatkan setidaknya tujuh gelar honoris causa. Catat, ini bukan yang terakhir, tidak menutup kemungkinan satu tahun terakhir pengabdiannya kepada bumi pertiwi akan ada lagi gelar itu. Tujuh gelar non-akademis itu diberikan kepada Ketua Umum Partai Demokrat, partai pemenang Pemilu 2009 ini tidak lepas atas perannya di berbagai bidang, mulai dari pertanian, ekonomi, hukum, hingga politik.

Penulis akan ungkapkan satu persatu gelar honoris causa yang didapat kakek dua cucu ini. Tentunya data ini didapat dari berbagai sumber, seperti media massa, dan sebagainya. Tahun 2005, Presiden SBY menerima dua gelar honoris causa. Pertama, didapat dari Universitas Webster, Inggris, untuk bidang hukum. SBY adalah alumnus Webster University. Dari universitas ini SBY meraih gelar master bidang manajemen pada 1991. "Sudah lama Webster University mengundang saya. Namun baru kali ini saya sempat untuk datang," kata SBY saat itu kepada wartawan. Sumber:

http://news.detik.com/read/2005/09/12/202842/440088/10/gelar-doktor-dan-international-hall-of-fame-untuk-sby

Sedangkan gelar kedua, juga di tahun yang sama datang dari Universitas Thammasat, Thailand, untuk bidang politik. Saat itu Rektor Universitas Thammasat Prof. Dr. Surapon Nitikraipot, dalam pengantarnya, mengatakan, gelar tersebut diberikan karena Presiden Yudhoyono dianggap sebagai seorang pemimpin hangat yang memiliki visi dan integritas serta dikenal karena komitmennya dalam memperjuangkan demokrasi dan perdamaian.

Yudhoyono juga dianggap telah menunjukkan kepemimpinan, keberanian dan kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan yang mendera Indonesia terutama setelah terjadinya bencana tsunami di Aceh dan Nias, yang menewaskan sekitar 200.000 orang dan meluluhlantakkan infrastruktur fisik dan mental.

Dalam pidato yang disampaikannya usai menerima secara resmi gelar Doktor `honoris causa`, pria kelahiran Pacitan, Jawa Timur ini menyatakan terima kasih dengan nada merendah. “Kalau Anda bertanya kepada saya sebenarnya tidak terlalu tahu politik sebagai suatu ilmu. Sebagai seorang praktisi, saya selalu mengalami kesulitan untuk menjabarkan penjelasan yang berdasarkan keilmuan atau memberikan gambaran tentang politik, Namun, SBY melanjutkan, ia tahu bahwa politik adalah sebuah seni. "Sebagian pihak menganggap politik adalah seni memanfaatkan berbagai kemungkinan. Tapi bagi saya, politik adalah seni untuk melakukan pengembangan dan transformasi," ujar SBY saat itu. Selengkapnya, baca: http://www.merdeka.com/pernik/yudhoyono-terima-gelar-doktor-ilmu-politik-hp9out5.html

Gelar ketiga didapat dari Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat tahun 2006. Gelar diberikan di bidang pembangunan pertanian berkelanjutan. Penghargaan ini diberikan atas komitmen dan peran Presiden terkait upaya pembangunan pertanian modern yang berkelanjutan. SBY dinilai layak menerima gelar ini karena kepedulian, komitmen, dan upaya Presiden untuk melakukan pembangunan pertanian modern yang berkelanjutan.

Wujud nyata dari hal tersebut adalah lahirnya program Revitalisasi Pertanian Perikanan dan Kehutanan (RPPK) yang dicanangkan pada 11 Juni 2006. Juga karena karena buku yang ditulis SBY berjudul ‘Mengatasi Krisis, Menyelamatkan Reformasi’ , menunjukkan bahwa komitmen SBY sangat tinggi terhadap pembanguan pertanian yang harus selalu dikembangkan sebagai bagian dari sustainable development yang berwawasan lingkungan. Sumber: http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2006/09/21/1064.html

Kembali di tahun yang sama, tepatnya 27 November 2006, Presiden SBY kembali mendapatkan gelar honoris causa yang keempat. Kali ini dari Universitas Keio, Jepang. kontribusinya yang besar dalam membawa kestabilan politik dan ekonomi negaranya, serta menjadi figur pemimpin yang menonjol di kawasan Asia Timur dan mempunyai andil dalam mempererat hubungan Jepang dan Indonesia, membuat Universitas Keio memberi gelar kehormatan tersebut. Lihat:

http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2006/11/27/1304.html

Gelar honoris causa kelima diterima Presiden dari Universitas Tsinghua, Beijing, China, pada 23 Maret 2013. Universita Tsinghua adalah salah satu universitas Tiongkok yang paling terkenal dan telah menjadi sebuah institusi penting untuk mengembangkan bakat dan penelitian ilmiah. Saat ini Universitas Tsinghua memiliki 14 fakultas dan 56 jurusan, antara lain fakultas ilmu pengetahuan, filsafat, ekonomi, humaniora, hukum, dan kedokteran.

Anugerah gelar itu diberikan karena SBY dianggap telah melakukan hal-hal yang luar biasa demi kebaikan masyarakat. Pria yang lahir pada tanggal 9 September 1949 ini dipandang memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga bisa meningkat dengan signifikan. SBY juga dipandang berjasa dalam pemberantasan terorisme, penanganan pemulihan akibat bencana alam, dan penanggulangan krisis.

Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2012/03/23/079392138/SBY-Terima-Honoris-Causa-dari-Universitas-Tsinghua

Keenam, medio Desember 2012, Universiti Utara Malaysia (UUM) menganugerahi gelar honoris causa sebagai Pemimpin Perdamaian kepada Presiden. Gelar ini diberikan langsung oleh Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong di Istana Negara Malaysia, Kuala Lumpur. Adapun, topik yang diangkat oleh UUM, yang juga melatarbelakangi penganugerahan Doktor Falsafah Kehormatan itu adalah "peace", atau perdamaian. Lihat:

http://www.jurnas.com/news/78533/Presiden_SBY_Terima_Gelar_Doktor_HC_dari_UUM/1/Nasional/Politik-Keamanan

Gelar honoris causa ketujuh didapat pada awal pekan ini, giliran Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University, Singapura, yang memberikan gelar honoris causa. Kali ini, Kepala Negara memperoleh gelar honoris causa di bidang kepemimpinan dan pelayanan publik. Penghargaan ini diberikan di sela kunjungan Presiden ke Singapura, 22 April 2013. Presiden NTU, Bertil Anderson, dalam kesempatan itu mengatakan, penganugerahan gelar doktor tersebut sebagai pengakuan atas kepemimpinan dan pelayanan publik dalam berbagai bidang.

Sebagai pembela perdamaian, demokrasi, Islam moderat dan hak asasi manusia. Selain itu juga perannya dalam pelestarian lingkungan laut dan konservasi hutan, serta komitmen terhadap modernisasi dan transformasi di Indonesia. Sebagai salah satu pemimpin dunia, SBY telah menempatkan masa depan Indonesia melalui kepemimpinannya dan keterlibatannya di dunia internasional, termasuk ASEAN, APEC dan KTT Asia Timur serta pertemuan G-20. SBY juga memainkan peran penting dalam kepemimpinan untuk mencapai Piagam ASEAN. Sumber: http://www.antaranews.com/berita/370562/presiden-yudhoyono-terima-gelar-doktor-kehormatan-dari-ntu

Tujuh gelar honoris causa diberbagai bidang di dalam dan luar negeri menandakan bahwa kiprah SBY sangatlah bagus, buktinya sudah dilihat sendiri bukan? Mudah-mudahan beberapa gelar itu dapat menjadi kebanggaan bagi kita rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun