Mohon tunggu...
Herman Efriyanto Tanouf
Herman Efriyanto Tanouf Mohon Tunggu... Penulis - Menulis puisi, esai, artikel lepas

Founder dan Koordinator Komunitas LEKO Kupang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Angka-Angka yang Hilang

6 Februari 2019   17:01 Diperbarui: 6 Februari 2019   21:07 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Kopan, tuan-tuan besar suka bermain angka
dicopotnya mereka, 69 tentang bahasa
tubuh dan peluh. Dipasangnya mereka angka
65 x 65 kali tentang bahasa-bahasa dewa
tuan-tuan di istana ngakak
puan-puan di Tenau namkak

"Kami lupa akan perjamuan terakhir
bersama tuan-tuan ketika bibir
kenyal dan keriput[ing] dada, selangkangan
kehilangan angka-angka keberuntungan"
puan-puan bercurah kepada semesta
atas segala landa malapetaka

"Kami kehilangan wajah-wajah
pahlawan yang darinya ada celah
masuknya angka-angka
ke segala lekuk tubuh-tubuh dosa"
puan-puan berkeluh kepada tanah
yang senantiasa menumbuhkan gelisah

Di Kopan, tuan-tuan besar seperti diktator
di Tenau, puan-puan merindukan wajah proklamator
suara dari istana lebih megah
angka-angka enyah.
Siapa yang lebih keparat
tubuh lacur atau perut tuan yang buncit oleh uang rakyat?

Kupang, 2019
HETanouf
 

  • namkak: kata dalam Bahasa Dawan-Timor yang artinya tampak bingung/ kebingungan, tampak dungu, tenganga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun