Sabtu malam, 25 Mei 2024 telah dilakukan peluncuran Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Dompu Tahun 2024 oleh KPU Kabupaten Dompu di Taman Kota.
Dengan dimulainya peluncuran tersebut, menandakan bahwa rangkaian tahapan Pilkada serentak tahun 2024 telah dimulai. Dengan demikian, semua pihak sudah harus bersiap dan mulai saling bahu membahu untuk mensukseskannya.
Bukan hanya oleh penyelenggara pemilu, akan tetapi oleh semua pihak. Apakah itu pemerintah daerah, stakeholders, Â partai politik, para calon, simpatisan dan pendukung serta lebih-lebih masayarakat umum.
Penulis tertarik pada tema Pilkada kali ini yaitu Mewujudkan Pilkada Dompu Dengan Semangat Manggini, Manggari dan Mataroa.
Hemat penulis, jika dilihat dan dibaca secara cermat, tema ini tidak utuh sehingga ada yang kelihatannya terpenggal dan janggal. Dalam tema tersebut yang ada hanyalah kegiatan yaitu Pilkada Dompu dan semangat atau filosofinya yaitu Manggini, Manggari dan Mataroa. Sementara tujuan yang ingin dicapai, tidak disebutkan.
Untuk memahaminya, secara sederhana kita berikan pertanyaan. Apa yang ingin diwujudkan dari Pilkada Dompu Tahun 2024 dengan semangat manggini, manggari dan mataroa?
Meski demikian, tematik Pilkada kali ini dengan pendekatan budaya patut diapresiasi. Kenapa pendekatan budaya dalam Pilkada Dompu 2024 itu penting?
Pertama, budaya itu syarat nilai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, nilai adalah sifat-sifat yang penting dan berguna bagi kemanusiaan.
Ada banyak sifat yang penting dan berguna bagi manusia diantaranya kalau dalam konteks Pilkada sifat itu tentu yang sesuai atau selaras dengan asas dan prinsip penyelenggaraan Pilkada. Diantaranya asas dan prinsip langsung dan demokratis, jujur, adil, profesional, mandiri berintegritas dan seterusnya.
Nilai-nilai tersebut sejatinya tertanam dan terpatri dalam sanubari serta dijalankan oleh setiap orang dengan penuh komitmen. Apakah itu penyelenggara pemilunya, pesertanya atau pemilihnya.