Bogor terkenal dengan julukan kota hujan, namun kayaknya kota tua ini sudah tidak sesuai lagi disebut kota hujan, kota bogor ini sekarang lebih terkenal sebagai kota Angkot atau angkutan kota. Sepanjang ruas jalan kita melihat ribuan angkot berlalu lalang. ada angkot warna biru yang jurusanya keluar kota maupun ada angkot warna hijau yaitu angkot dalam kota, angkot hijau ini lah yang memenuhi jalan-jalan yang ada di dalam kota bogor. Sopir angkot ini adalah manusia yang paling berkuasa disepanjang jalan kota bogor. Rasanya mereka dalam mengemudikan angkotnya boleh melakukan apa saja sesuka hati mereka.  para sopir ini boleh berhenti dimana saja dan kapan saja sesuka mereka tanpa perlu memikirkan siapa yang ada dibelakang angkot mereka. Mereka juga boleh mutar sesuka mereka kapan saja mereka mau, kemudian yang paling membuat stres adalah ketika mereka ngetem disetiap persimpangan jalan. Kalau saya perhatikan kebanyakan para sopir angkot warna hijau maupun warna biru ini, kebanyakan mereka masih berusia sangat  muda, kalau kita lihat wajah dan tampang mereka mungkin kebanyakan mereka tamatan SMU, mungkin malah ada yang lebih muda lagi yaitu tamat SMP, memang sih saya tidak pernah menanyakan kepada mereka berapa umur mereka. Mungkin saja para sopir angkot berusia muda inilah yang disebut dengan sopir tembak, atau sopir ganti yang banyak meresahkan warga masyarakat. lalu timbu pertanyaan saya kemanakah polisi yang berdiri atau berpatroli disepanjang ruas jalan kota bogor, apakah pak polisi tidak pernah merajia mereka, apakah para sopir temabk tersebut memiliki sim, dan  Patutkah kita percayakan keselamatan penumpang ditangan para sopir tembak ini masih banyak lagi pertannyaan lainnya didalam kepala saya ini. Saya berfikir apakah ada hubungannya prilaku ugal-ugalan mereka dengan umur mereka yang belia tersebut, mungkin perlu ada penelitian lebih lanjut. Namun saya rasa ugal-ugalan mereka dijalan ini perlu kita cermati karena kalau tidak kita hati-hati maka kita akan menjadi korban dari kecerobohan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H