Mohon tunggu...
Herman Kurniawan
Herman Kurniawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ingin belajar menjadi penulis...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Frontal pada Remaja (Perlukah?)

13 Oktober 2011   14:26 Diperbarui: 4 April 2017   17:52 23886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Frontal menurut saya adalah suatu sikap terang-terangan yang mengarah ke radikalisme. Selain "galau", kata frontal mulai banyak digandrungi anak muda jaman sekarang, terutama di jejaring sosial, salah satunya twitter. Namun yang perlu digaris bawahi disini apa yang dimaksud frontal di kalangan anak muda mengalami pergeseran makna. Di mana frontal merupakan suatu sikap kebebasan dan keberanian seorang remaja dalam berpendapat, sehingga frontal berseberangan dengan sifat munafik atau muna bahasa gaulnya. Di mana munafik disini diartikan suatu sikap pura2 baik namun kemudian membicarakan keburukan orang lain di belakangnya.

Intinya, bagi remaja, lebih baik menjadi frontal daripada munafik, mereka lebih baik berkata semau mereka, dengan bahasa sesuka hati mereka di ruang publik. Hal ini diperparah dengan munculnya akun-akun bernama frontal di twitter yang mendukung ke-frontalan mereka. Salah satu contohnya mungkin seperti ini:
" DASAR LU UDAH JADI MANTAN, UDAH GAK GUE PAKE LAGI MENDING KE TEMPAT SAMPAH AJA"

Memang kebebasan berbicara atau berekspresi merupakan hak dasar setiap orang, tapi yang ingin saya tanyakan bagaimana mental suatu generasi muda dapat terbentuk dengan baik jika sejak muda mereka sudah menjejali kehidupan mereka dengan bahasa yang radikal.
Jejaring sosial memang merupakan tempat untuk kita berbagi, baik ilmu, persahabatan atau kehidupan sehari-hari. Namun adanya kontrol dalam kebebasan itu sangatlah penting agar kita tahu dan kembali mengingat. Kita yang menguasai teknologi, bukan teknologi yang menguasai kita. Salam :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun