Saat ini Indonesia sedang dalam tren group buying, seiiring dengan banyaknya bermunculan website sejenis. Beberapa layanan itu adalah disdus, deal.co.id, e-voucher, deal keren yang berganti menjadi livingsocial dan lainnya.
Pada tulisan ini saya ingin membahas akan konsep group buying, dalam bahasa dapat diterjemahkan menjadi pembelian secara grup (massal). Dengan mengetahui arti dan konsep secara integral, setidaknya Kompasiana dapat memutuskan untuk menggunakan atau tidak menggunakan jasa dari group buying yang bersangkutan.
Dalam dunia pasar, group buying  sebenarnya adalah konsep yang sudah ada sejak dahulu. Tentunya harga barang  satuan berbeda dengan harga denga kuantiti lebih banyak. Dalam pasar hal itu terjadi hingga sekarang, misalnya ketika kita membeli barang kemasan cair akan terdapat beberapa ukuran kemasan, dari yang paling kecil hingga yang besar. Harga kemasan besar yang isinya dua kali dari kemasan kecil, secara matematika adalah 2x dari harga kemasan kecil, tapi dalam pasar akan lebih kecil dari hitungan itu.
Tidak semua ingin mempunyai barang dalam kuantiti banyak. Sebagai contoh lagi harga pulpen satuan dan lusinan adalah lebih murah lusinan jika dihitung harga satuannya. Secara logika, untuk mendapat harga yang lebih murah beli saja secara lusinan pulpen tersebut, Â dan simpan sisanya untuk digunakan nantinya. Kompasiana tentu bisa melihat beberapa kekurangan dalam kasus ini, diantaranya adalah :
- Barang yang disimpan dapat hilang atau rusak
- Kualitas barang belum tentu sesuai harapan
- Uang yang ada belum cukup
Untuk mengatasi kelemahan diatas, banyak orang mengajak teman-temannya untuk mengambil bagian dalam membeli barang tersebut. Jika ada 3 orang yang berpartisipasi, maka masing-masing orang cukup membeli 4 buah untuk memperoleh harga lusinan. Begitu juga jika ada 12 orang, cukup masing-masing membeli 1 buah. Dari hal ini, tentunya group buying mempunyai kelemahan dari sisi waktu mengumpulkan partisipan.
Group Buying Online
Group buying online adalah sebuah jasa group buying dengan media online. Keunggulannya adalah
- Tidak perlu mengumpulkan orang yang mau membeli, namun cukup membantu mereferensikan
- Sarana mengetahui barang yang ditawarkan
Kelemahannya adalah :
- Ada minimum pembelian untuk barang/jasa
- Barang/jasa  yang dibeli tidak dapat langsung digunakan karena menunggu selesainya transaksi
Pembahasan diatas adalah konsep group buying murni, karena group buying saat ini selain untuk pembelian massal, Â juga sebagai media iklan produk/jasa sponsor, penawaran eksklusif dan lain-lain.
Apa yang dapat disimpulkan dari group buying online ?
- Harga murah tidak selalu didapat dari group buying, sering juga ada diskon di pasar secara langsung dari penjualnya. Karena itu jika ada penawaran dari group buying, seharusnya tidak ada diskon serupa atau lebih besar di pasar. Jika ada diskon serupa atau berselisih kecil, lebih baik langsung membeli di pasar, karena lebih simpel.
- Bila ada penwaran eksklusif di group buying harusnya tidak ada penawaran serupa di pasar. Misalnya berupa launching produk.
Akhir kata dari saya.