Alasan saya menulis disini adalah sepertinya orang Indonesia sudah banyak yang salah dalam mengartikan esensi ucapan selamat. Contohnya adalah ketika seorang mengucapkan selamat tahun baru, apakah boleh mengucapkan selamat natal, dll. Yang saya tegaskan untuk komentator, disini saya membahas secara umum, tidak menyinggung agama, komentar dengan menyingggung hal itu saya anggap komentar spam.
Untuk keperluan itu, mari kita mulai dari contoh hal-hal kecil.
Selamat datang
Selamat makan
Selamat bersenang-senang
Dll
Hal pertama adalah kita harus menemukan pola. Pola akan apa arti ucapan selamat. Setelah mengamati pola, saya menyimpulkan ucapan selamat itu ya untuk mengucapkan selamat, dalam artian bertumpu kepada orang/mereka/orang banyak yang kita ucapkan "sesuatu" yang kita ingin yang diucapkan tahu kalau kita tahu mereka dalam kondisi itu.
1. Ucapan selamat itu untuk orang yang diucapkan, artinya bukan untuk yang mengucapkan, ya, kecuali mengucapkan untuk sendiri.
Misalnya selamat datang, itu karena orang yg diucapkan baru datang, bukan karena sang guru baru datang. Masalahnya adalah ketika dipakai secara umum, ketika sekarang dipakai selamat tahun baru dan dituliskan banner itu di saat semua orang bertahun baru, mereka yang mengucapkan menganggap mereka juga ikut. Padahal, ucapan itu berarti untuk orang yang diucapkan, misalnya jika dari sang manager mengatakan hal itu ketika rapat ke karyawannya bukan untuk manager.
Dalam hal ini, ketika mengucapkan selamat datang, sang pengucap tidak harus baru datang. Ketika mengucap selamat merayakan tahun baru, sang pengucap tidak harus merayakan tahun baru.
2. Mereka yang tidak mengalami ketika diucapkan tidak usah ditulis. Misalnya seorang guru ketika masuk kelas mengucapkan selamat datang di kelas ini artinya tidak perlu dituliskan selamat datang di kelas ini kecuali yang absen atau selamat datang di keals ini bagi yang mendengar. Cukup begini, selamat datang siswa-siswa baru, tidak usah selamat datang siswa-siswa baru, kecuali asisten saya, karena dia bukan siswa.