Mohon tunggu...
Herman Matius
Herman Matius Mohon Tunggu... -

math

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kontradiksi Pers Akan "Tanggung Jawab"

5 Juli 2016   07:26 Diperbarui: 5 Juli 2016   07:33 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul lengkap

Kontradiksi Pers akan "tanggung jawab" membuat pergeseran makna "tanggung jawab"

KBBI http://kbbi.web.id/tanggung jawab

tanggung jawab/tang·gung ja·wab/ n 1 keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya): pemogokan itu menjadi -- pemimpin serikat buruh; 2 Huk fungsi menerima pembebanan, sebagai akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain;
bertanggung jawab/ber·tang·gung ja·wab/ v 1 berkewajiban menanggung; memikul tanggung jawab: pemimpin redaksi ~ atas isi majalahnya; 2menanggung segala sesuatunya (kepada): kabinet ~ kepada Presiden; dia laki-laki yang tidak ~;

Biasa .... Saya sering mendengar kata itu, "tanggung jawab"  kalau ada yang cerita tentang si itu hamil di luar nikah alias accident. Prianya akan dikategorikan dua, bertanggung jawab atau tidak bertanggung jawab. Karena itu arti tanggung jawab, saya artikan sebagai mengakui dan menanggung akibat dari sesuatu hal. Itu pula yang saya paling tidak suka jika ada orang yang mengaku bertanggung jawab. Mereka yang mengaku bertanggung jawab, jangan-jangan memang sengaja mau melakukan hal yang tidak-tidak. Karena itu, saya sering mengingatkan untuk menjauhi orang yang bertanggung jawab. Sedikit pengantar segar.

Sekarang, saya malah dibuat bingung oleh pers, bukan hanya di Indonesia tapi di luar juga. Bukannya saya tidak mengerti maksudnya, namun membuat saya berpikir satu dua kali lagi, malah lebih, akan arti tanggung jawab. Kotradiksi itu adalah ketika membawakan peristiwa teroris. Misalnya pemboman, pers selalu mengatakan si A mengaku bertanggung jawab atas kejadian itu. Lalu di koran lain, dikatakan ini adalah perilaku yang tidak bertanggung jawab. Itulah kontradiksi yang saya ingin sampaikan. Pertama, arti tanggung jawab menjadi rancu. Arti tanggung jawab berarti mengakui dan malah mungkin mengakui dan berhak. Kalau gitu, balik ke cerita diatas. Kalau mengikuti arti yang kontradiksi ini, tanggung jawab menjadi mengakui perbuatannya namun tidak akan menikahi wanita itu. Kedua, pelaku teror dsb kalau mengaku dan bertanggung jawab harusnya kirimkan dokter dan lainnya dong.

Akan baiknya pers jangan menulis seperti itu. Sebaiknya, tulis saja si A mengklaim namun tidak bertanggung jawab. Ya, ya, bagi saya, ya saya. Saya mengerti maksud sindiran dunia jurnalisme bahwa mereka yang bertindak tidak bertanggung jawab itu berhak dan pasti mendapat ganjarannya. Tapi, tidak tentu yang lain akan mengerti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun