Selaku orang awam yang jarang menonton apalagi menendangi televisi, izinkan saya mengajukan sejumlah pertanyaan bodoh. Pertanyaan-pertanyaan tersebut saya susun dari yang agak terdengar cerdas hingga yang nyata-nyata dungu. Dan inilah pertanyaan-pertanyaan saya:
1.Mengapa Kompas TV memilih jadi penyuplai tayangan ketimbang penyelenggara stasiun televisi? Apakah ini lantaran Kompas TV kapok setelah gagal mengembangkan TV7?
2.Mengapa komposisi tayangan 70 persen dari Kompas TV dan 30 persen dari TV lokal? Apakah dosis yang dianjurkan dokter memang begitu?
3.Mengapa Kompas TV diperkenalkan secara resmi kepada publik pada tanggal 9 bulan 9 dan TV lokal yang diajak bekerjasama berjumlah 9? Apakah ini memang sesuai dengan wejangan Mbah Dukun?
4.Mengapa Kompas TV membuat program “Mata Hati” sebagai tempat curhat para selebriti? Bukankah acara model begitu bisa kita dapati di “Just Alvin” Metro TV? Jika memang hendak berpihak kepada manusia dan nilai kemanusiaan sesuai iklannya di harian Kompas (8/9/2011), mengapa Kompas TV tidak membikin program bincang-bincang yang serupa tapi tak sama dengan “Kick Andy”?
5.Mengapa Kompas TV menayangkan acara anak-anak “Jalan Sesama” yang aslinya justru barang impor dari Amerika yang kebetulan pernah tayang di TVRI, SCTV, RCTI dan Trans7? Mengapa Kompas TV tak mau membikin acara anak-anak yang lebih kreatif dan benar-benar khas Indonesia? Hanya sebegitukah kemampuan Kompas TV untuk memajukan anak-anak Indonesia?
6.Mengapa Kompas TV yang konon ingin menginspirasi Indonesia justru gandrung banget menggunakan kata-kata Inggris sebagai program acara, seperti Big Baz, Kompas Update, Showcase, Science is Fun, Stand Up Comedy Indonesia, Exotic Living, A Master Piece of Erwin Gutawa, Local News, Local Program, Hidden Paradise, Explore Indonesia, Amazing Indonesia, Coffee Story, Weekend Yuk, dan CS File? Mengapa acara Tanah Air tidak sekalian diterjemahkan menjadi Land Water?
7.Dan apakah di Kompas TV ada adzan maghrib? Jika ada, apakah suara adzan itu bernuansa rock n roll atau bercengkok dangdut?
Demikian pertanyaan-pertanyaan saya. Jika dirasa kurang jelas dan banyak semutnya, kerusakan bukan pada mata Anda, melainkan pada dengkul saya yang kebetulan banyak gulanya.
Rawamangun, 12 September 2011
