Vers  (Brie Larson) sering terbangun ditengah malam karena mimpi-mimpinya  yang dia tidak pernah tahu dimana kejadiannya. Setiap kali dia mengalami mimpi itu dia mendatangi Yon Rogg (Jude Law) pimpinan regu tempur Kree.
Setiap dia bertemu dengan pemimpin bangsaKree tertinggi yaitu "Kecerdasan Tertinggi" yang tidak pernah terlihat wujud aslinya, yang dilihat Vers adalah wanita setengah baya yang tertembak dalam mimpinya. "Kecerdasan Tertinggi" selalu muncul dalam wujud pribadi yang dikagumi seseorang,tetapi Vers tidak punya ingatan siapa itu.
Sampai suatu saat dia dibawa oleh Yon-Rogg (Jude Law) untuk suatu misi penyelamatan mata-mata mereka di sarang musuh yaitu Krull yang ternyata adalah jebakan dan Vers tertangkap tetapi kemudian Vers berhasil meloloskan diri dan terdampar ke bumi. Di bumi ini kemudian dia bertemu Nick Fury -- namun dia diikuti oleh para parajurit Krull yang bisa mengubah wujud menjadi objek yang dilihatnya.
Kejar-kejaran antara Vers -- prajurit Krull -- Fury membawa dia kepada rahasia siapa sebenarnya dan menjawab pertanyaan kenapa dia selalu bermimpi tentang situasi yang berbeda dengan tempat asalnya, Planet Hala yang jaraknya 2 galaksi dari Galaksi diimana bumi berada. Dan juga akhirnya dia tahu kekuatan asal muasal kekuatan sinar photon yang dia miliki dan mengapa dia selalu dikekang dalam menggunakan kekuatannya.
Ada beberapa kelemahan dalam film ini seperti kalau Vers  (nama aslinya ternyata Carol Danvers) selalu mempertanyakan mimipi2 nya kenapa dia tidak mempertanyakan, dari sekian banyak populasi Kree,hanya mata dia sendiri yang berbeda,sementar lainya memiliki bola mata kuning bening seperti mata vampir. Atau bentuk bangsa Krull yang berwarna kulit tebal hijau -- sekalipun sngat rapi namun masih terlihat seperti kostum berbahan dasar karet.
Juga adegan ketika sohib Vers bernama Maria dan anaknya tidak menunjukkan rasa takut dan shock ketika melihat dengan nyata ada sosok alien berada dalam rumahnya. Sekalipun dia mempercayai cerita Vers 100% - tentu akan sangat berbeda kalau itu dilihat dengan mata kepala sendiri.
Kelemahan lain justru juga pada keunggulannnya yaitu cerita yang sangat ringan bila dibandingkan dengan semua film MCU sebelum ini., tidak ada pendalaman terhadap politik-sosial seperti Black Phanter atau konflik hubungan emosional seperti Captain America The Winter Soldier atau Civil War. Ceritanya sangat nge pop dan lebih seperti unsur pengantar kepada episode terakhir MCU Fase Tiga Avengers : EndgameÂ
Yang saya sukai dari film ini kembali saya bellau memperhatikan chemistry antar tokoh, seperti hubungan persahabatan yang terbanguan antar Danvers dengan Fury bahkan dengan kucing bernama Goose yang ternyata jelmaan binatang luar angkasa Flerken.
Kucing alien ini sakti ini mejadi bintang dalam beberapa adegan. Brie Larson menunjukkan kelasnya sebegai aktirs penerima Oscar 2016, dia masuk kedalam karakter Carl Danvers yang berani, sedikit ugal-ugalan, keras kepala penuh determinasi. Kalau Samuel L.Jackson sebagai Nick Fury -- sudah tidak perlu dipertanyakan kualitas aktingnya.
Akhir kata sekalipun cerita yang pop corn dan visual efeknya tidak memberikaa sesuatu yang baru, namun sangat menghibur, memberikan kesan riang gembira dihati dengan karakter Captain Marvel dan sekalipun menunjukkan "women's power" tanpa menjadi suatu kampanye.