Mohon tunggu...
Herman Sbastian
Herman Sbastian Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitek

Hidup itu ya berguna bagi sesama manusia dan alam sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Konservasi dan Efisiensi Energi pada Bangunan di Indonesia

9 Maret 2023   18:28 Diperbarui: 9 Maret 2023   18:49 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ditjenppi.menlhk.go.id

 

 Konservasi dan Efisiensi Energi antara  Bangunan Konvensional dengan Bangunan Hijau

 Konservasi dan efisiensi energi adalah dua konsep penting dalam desain dan konstruksi bangunan. Bangunan konvensional dan bangunan hijau berbeda secara signifikan dalam pendekatan mereka terhadap konservasi dan efisiensi energi. Pada bagian ini, kami akan membandingkan, mendefinisikan, dan menjelaskan perbedaan kedua jenis bangunan tersebut dalam konteks Indonesia.

 

  • Bangunan Konvensional: Bangunan konvensional adalah bangunan yang tidak menggabungkan fitur dan teknologi desain hemat energi. Bangunan ini biasanya memiliki konsumsi energi yang tinggi dan efisiensi energi yang rendah. Bangunan konvensional di Indonesia biasanya dirancang tanpa mempertimbangkan iklim setempat, yang dapat menyebabkan peningkatan konsumsi energi untuk pemanasan dan pendinginan.
  • Konservasi Energi pada Bangunan Konvensional: Konservasi energi pada bangunan konvensional di Indonesia biasanya dicapai melalui pengurangan konsumsi energi dan penerapan teknologi hemat energi. Beberapa tindakan konservasi energi yang umum digunakan pada bangunan konvensional termasuk mengurangi kebocoran udara, meningkatkan insulasi, memasang sistem pemanas dan pendingin berefisiensi tinggi, dan menggunakan pencahayaan hemat energi.
  • Efisiensi Energi pada Bangunan Konvensional: Efisiensi energi pada bangunan konvensional di Indonesia umumnya rendah karena kurangnya fitur desain dan teknologi hemat energi. Hal ini menghasilkan konsumsi energi yang tinggi dan biaya energi yang tinggi bagi pemilik bangunan dan penghuninya.
  • Bangunan Hijau: Bangunan hijau adalah bangunan yang menggabungkan fitur dan teknologi desain hemat energi. Bangunan-bangunan ini dirancang untuk meminimalkan konsumsi energi dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Bangunan hijau di Indonesia dirancang untuk memenuhi kondisi iklim setempat, yang secara signifikan dapat mengurangi konsumsi energi untuk pemanasan dan pendinginan.
  • Konservasi Energi dalam Bangunan Hijau: Konservasi energi pada bangunan hijau di Indonesia dicapai melalui kombinasi strategi desain pasif dan teknologi hemat energi aktif. Beberapa tindakan konservasi energi umum yang digunakan dalam bangunan hijau termasuk mengoptimalkan orientasi bangunan, meningkatkan insulasi, menggunakan jendela berkinerja tinggi dan sistem peneduh, dan menggunakan ventilasi alami dan pencahayaan alami.
  • Efisiensi Energi dalam Bangunan Hijau: Efisiensi energi pada bangunan hijau di Indonesia tinggi karena penggabungan fitur dan teknologi desain hemat energi. Hal ini menghasilkan konsumsi energi yang rendah dan biaya energi yang rendah bagi pemilik bangunan dan penghuninya. Bangunan hijau di Indonesia biasanya dirancang untuk mendapatkan sertifikasi di bawah sistem peringkat Bangunan Hijau Green Building Council Indonesia (GBCI), yang mengevaluasi bangunan berdasarkan efisiensi energi, kelestarian lingkungan, dan kualitas lingkungan dalam ruangan.

 

Bangunan konvensional dan bangunan hijau berbeda secara signifikan dalam pendekatannya terhadap konservasi dan efisiensi energi. Bangunan konvensional di Indonesia biasanya memiliki konsumsi energi yang tinggi dan efisiensi energi yang rendah, sedangkan bangunan hijau dirancang untuk meminimalkan konsumsi energi dan mendorong pembangunan berkelanjutan. 

(Energi, 2012) Konservasi energi pada bangunan konvensional dicapai melalui pengurangan konsumsi energi dan penerapan teknologi hemat energi, sedangkan konservasi energi pada bangunan hijau dicapai melalui kombinasi strategi desain pasif dan teknologi hemat energi aktif. Bangunan hijau di Indonesia memiliki efisiensi energi yang tinggi karena penggabungan fitur desain dan teknologi hemat energi, menghasilkan konsumsi energi yang rendah dan biaya energi yang rendah bagi pemilik dan penghuni gedung.

 

Usulan Langkah-Langkah untuk Mencapai Target Konservasi dan Efisiensi Energi pada Bangunan di Indonesia.

 Pencapaian target konservasi dan efisiensi energi pada bangunan di Indonesia memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan kombinasi strategi desain, teknologi, dan kebijakan. (Sutrisno, 2022)  Langkah-langkah berikut dapat membantu mencapai target konservasi dan efisiensi energi pada gedung-gedung di Indonesia:

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun