Mohon tunggu...
Ubay Hermansyah
Ubay Hermansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Halo semuanya saya ubay... Menulis adalah salah satu cara mengekspresikan suatu hal yang ada di otak dan hati

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Naturalisasi? Kemarin, Kini, dan Nanti

20 November 2024   22:53 Diperbarui: 21 November 2024   09:22 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 19 Oktober kontra Arab Saudi, Ridho dan kawan-kawan berhasil mendapatkan 3 poin dalam pertandingan. Dua gol dicetak oleh TaMarselino Ferdinan, pada pertandingan tersebut punggawa Oxford United mendapatkan MOTM berkat dua golnya.

Disamping bersinarnya marselino, ada peran Ragnar Oratmangoen yang memberika asist kepada marselino. Hal ini ditambah dengan kokohnya lini belakang yang dipimipin oleh Jay Idzes dan dominannya lini tengah oleh Haye dan Ivar.

Ini adalah bukti nyata peningkatan kualitas Timnas Indonesia berkat adanya program naturalisasi. Naturalisasi (pewarganegaraan) sendiri adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui permohonan. 

Sedangkan orang asing adalah orang yang bukan Warga Negara Republik Indonesia. Di level tim nasional, naturalisasi bertujuan untuk mendongkrak prestasi dalam kancah internasional. Bahkan Nurdin Halid (2010) selaku Ketua PSSI pada kala itu beranggapan naturalisasi memang menjadi solusi jangka pendek untuk mengejar prestasi, tetapi hal ini bukan menjadi hal yang utama untuk dilakukan di masa depan. 

Maka untuk kepentingan negara program naturalisasi ini layak digunakan sebagai salah satu solusi. Menurut Prokopovic, kepentingan negara atau national interest adalah the field that needs to be contributed by the cleverest people, as a debt to their ethnicity, and for themselves, dalam artian Prokopovic menggambarkan bahwa kepentingan negara merupakan sebuah wahana bagi orang-orang terpilih untuk berkontribusi terhadap negara.

 Tren naturalisasi pemain dimulai dari kesuksesan pemain asal Uruguay yang berpindah kewarganegaraan, Christian Gonzales di tahun 2010, walaupun tidak ada jaminan pemain yang di naturalisasi akan menjadi bagian dari tim nasional Indonesia di berbagai kejuaraan. 

Tren naturalisasi pemain mengalami peningkatan di tahun keduanya, tahun 2011, serta puncak tertinggi pada tahun 2018 menjelang keberlangsungan kejuaraan olahraga ASEAN Games. 

Naturalisasi sendiri sebenarnya bukan merupakan hal yang asing dalam sejarah persepakbolaan Indonesia. Sejak masa transisi dari pemerintahan Hindia Belanda menuju pemerintahan Indonesia, naturalisasi terhadap beberapa keturunan Hindia Belanda sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia. 

Gelombang pertama diisi oleh beberapa nama seperti Boelard van Tuyl, Pieterseen, Van der Berg, Pesch, dan Arnold van der Vin. Arnold van der Vin yang sebelumnya merupakan kiper andalan UMS (Union Makes Strength) atau VIJ (kini Persija Jakarta) sukses membela timnas Indonesia melawan South China AA, tim asal Hong Kong pada Juli 1952.

Jadi, apakah ini adalah sebuah solusi?

Sudah jelas naturalisasi adalah solusi untuk perkembangan Timnas Indonesia. Tetapi, program ini harus tetap diiringi oleh pembinaan yang baik dari setiap klub dan juga dorongan dari PSSI. Contoh klub yang sukses mengorbitkan pemain mudanya adalah Persebaya, dua tiang penyangga timnas kontra Arab Saudi yaitu Rizki Ridho dan Marselino Ferdinan adalah alumni Persebaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun