Mohon tunggu...
Hermalinda
Hermalinda Mohon Tunggu... Guru Produktif TI/SMKN 6 Balikpapan

Guru Produktif TI; lebih tertarik dengan Sejarah dan Penemuan- Penemuan Baru serta hal-hal yang bersifat memacu akal untuk mencari tahu/hal-hal yg misterius

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

1.1.1.8. Koneksi Antar Materi-Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

6 September 2023   13:10 Diperbarui: 6 September 2023   13:22 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

Dengan prinsip pemikiran Kihajar Dewantara dalam Bidang pendidikan, maka saya menyimpulkan beberapa hal, diantaranya:

  • menempatkan peserta didik Sebagai pondasi dalam memetakan kebijakan belajar sehingga langkah-langkah strategis dalam belajar mengajar dapat terpola dengan tepat. 
  • menempatkan peserta didik Sebagai tujuan utama yang di dalamnya perlu dikaji dan ditelusuri demi menemukan satu titik temu dalam ranah menuntun untuk hidup lebih baik. 
  • menempatkan peserta didik Sebagai sebuah proses yang dapat dirangkai dan direkonstruksi sesuai kebutuhan zaman dengan tetap mengedepankan nilai yang melekat pada diri anak serta nilai-nilai budaya yang ada pada daerah tempat tinggalnya.
  • menempatkan peserta didik Sebagai bahan evaluasi dan tindak lanjut dalam menciptakan keseimbangan hidup generasi indonesia terutama dalam penguasaan diri akan perkembangan zaman yang tetap berpegang teguh pada nilai-nilai budi pekerti yang luhur bangsa Indonesia.

Dari kesimpulan pada slide sebelumnya yaitu materi 1.1, maka ada beberapa hal yang saya pahami sebelumnya, yaitu: 

  • bahwa cara belajar dengan metode Montesori adalah yang utama. Dengan pemahaman bahwa kebutuhan lainnya dikesampingkan. Artinya permainan untuk mencari kebahagiaan dalam belajar merupakan hal yang tidak perlu untuk di tindak lanjuti. 
  • belum perlunya melakukan penilaian awal untuk mengenali potensi peserta didik, dengan asumsi bahwa peserta didik akan mampu beradaptasi dengan lingkungan belajarnya. 
  • refleksi itu hanya diperuntukkan untuk peserta didik, dan bagi guru belum perlu melakukannya.

Olehnya itu, ada beberapa hal merekonstruksi paradigma saya, antara lain:

  • prinsip menghamba kepada peserta didik adalah mutlak, yang nantinya jadi budaya dalam kegiatan belajar mengajar. 
  • pendidik harus mempu menempatkan dirinya sebagai penuntun yang bijak. Mulai dari mengenal siapa yang akan/sedang saya didik, kemudian proses pembelajaaran apa yang layak diterapkan pada peserta didik, serta bagaimana refleksi dan tindak lanjut terhadap proses pembelajaran yang ada terutama keperserta didik maupun pendidiknya. 
  • pendidik harus peka terhadap perubahan zaman, sehingga Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan terutama dalam meningkatkan softskill dan hardskillnya untuk terus ditingkatkan.

Dari perubahan paradigama ini, maka ada beberapa hal yang dapat segera dikontekstualkan di kelas: 

  • membudayakan adanya penilaian diagnostik terutama untuk hal-hal atau materi yang baru. 
  • membiasakan adanya selingan hiburan, seperti game atau ice breaking dengan harapan dapat menggugah rasa bahagia. 
  • hukuman lebih kearah memperlunak rasa terutama memberi ruang untuk menampilkan kelebihan lain yang ada pada diri peserta didik. 
  • refleksi dan aksi nyata segera dimulai demi terciptanya kolaborasi pembelajaran yang apik dengan peserta didik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun