Mohon tunggu...
Hermalinda RizkiPratiwi
Hermalinda RizkiPratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Let's walk slowly. Enjoying every step of the journey.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keluarga Muslim sebagai Fondasi Dasar dalam Membangun Peradaban

20 April 2021   12:54 Diperbarui: 20 April 2021   13:40 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keluarga merupakan sosialisasi primer yang artinya lingkungan masyarakat pertama yang dikenal seseorang ketika lahir. Sebagai media sosialisasi primer sudah tentu keluargalah yang paling berpengaruh membentuk karakter dalam diri seseorang. Bagaimana orang itu hidup, bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat, bagaimana menyelesaikan masalah, dan semuahal lain yang berkaitan langsung dengan kehidupan kita adalah karena faktornya keluarga.

Banyak orang yang sukses dalam hidupnya adalah karena pendidikan dalam keluarganya yang selalu mengajarkan cara – cara yang baik dan benar dalam menjalani hidup. Namun banyak pula orang yang hidupnya hancur dan berantakan juga karena pendidikan dalam keluarganya yang mengajarkan cara – cara yang tidak sesuai dengan norma – norma yang berlaku. Keluarga pulalah yang mengajarkan seseorang hidup bermasyarakat.

Keluarga sebagai lembaga sosial, sangat berbeda dengan lembaga ­lembaga lainya, "salah satu perbedaan penting terlihat dalam hubungan yang lebih intim dan hangat dari setiap anggotanya". Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa keluarga mempunyai sistem jaringan hubungan interaksi yang interpersional dari setiap anggotanya dengan intensitas hubungan satu sama lain, seperti antara ibu dan ayah, ibu, ayah dan anak­anak, maupun di antara anak dengan anak; sehingga dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan saran yang paling penting dalam menerapkan nilai budaya.

Nilai erat kaitannya dengan sikap. Nilai merupakan disposisi yang lebih luas dan sifatnya lebih mendasar, berakar lebih dalam sehingga lebih stabil dibandungkan sikap. Nilai juga dianggap sebagai bagian dari kepribadian individu yang dapat mewarnai kepribadian kelompok atau kepribadian bangsa. Dalam konteksnya yang relevan, nilai menjadi dasar pembentukan sikap manusia terhadap suatu isyu atau permasalahan sehingga dengan nilai cenderung menghindari konflik. 

Cara yang tepat dan dapat digunakan untuk menjelaskan nilai adalah memperbandingkan dengan fakta. Berbicara tentang fakta yaitu berbicara sesuatu yang ada dan berlangsung begitu saja, dapat ditemui dalam teks deskripsi yang pada prinsipnya dapat diterima oleh semua orang. Berbicara tentang nilai yaitu berbicara tentang sesuatu yang berlaku, yang memikat berperan dalam suasana apresiasi atau penilaian yang akibatnya sering akan dinilai secara berbeda oleh berbagai orang.

Dalam setiap masyarakat ada banyak nilai yang berlaku. Sprange menyebutkan ada enam nilai, antara lain:

  • Nilai ilmu pengetahuan,
  • Nilai ekonomi,
  • Nilai agama,
  • Nilai seni,
  • Nilai sosial,
  • Nilai politik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun