Ketika pandemi Covid 19 masih berlangsung. Semua aktivitas dominan dilakukan di rumah termasuk proses belajar mengajar. Guru menyampaikan materi pembelajaran melalui aplikasi zoom meeting, google clasroom, google meet dan whatsApp group.
Pembelajaran dengan sistem online ini tentu saja mempunyai tantangan tersendiri bagi orang tua. Khususnya dalam mengkondisikan agar anak tetap semangat dan konsentrasi untuk mendengarkan gurunya.
Apalagi ketika anak memasuki sekolah baru seperti menjadi murid kelas satu Sekolah Dasar. Anak belum kenal dengan guru dan teman-temannya. Anak merasa asing.
Dalam kondisi seperti ini anak cenderung pasif. Diam ketika ditanya gurunya. Belajar malas-malasan. Bosan dan jenuh. Anak tidak mau mengikuti pembelajaran, tertidur atau pergi bermain.
Anak perlu ditumbuhkan rasa percaya dirinya. Diminimalisir rasa malunya. Anak mau mengeluarlan suaranya, mau menjawab pertanyaan gurunya. Anak dapat terlibat aktif. Merasa menjadi satu kesatuan dengan guru dan teman-temannya.
Ada 5 (lima) trik untuk melampaui rasa malu pada anak sehingga tumbuh percaya dirinya dan antusias belajar secara online, yaitu :
Pertama
Tumbuhkan rasa mencintai guru. Orang tua bisa mengatakan "Nak...jawab donk salam gurunya. Kasihan gurunya ngomong sendiri. Adek sayangkan sama guru?". Ini akan mendorong anak untuk buka mulut, mau bicara di depan layar laptop atau handphone.
Kedua
Tumbuhkan rasa mencintai teman. Orang tua bisa mengatakan "adek, teman-teman adek dan kita semua diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Apapun diri kita. Itulah yang terbaik yang diberikan Tuhan. Bentuk rambut, warna kulit, hidung, wajah dan semuanya. Kita tak perlu malu. Kita harus saling sayang menyayangi.
Ketiga