Mohon tunggu...
Ninin Herlina
Ninin Herlina Mohon Tunggu... -

Ninin Herlina toward New world Always keep my spirit in supporting my adventure

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konvensi Pencinta Allah

3 Juni 2014   02:09 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:47 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konvensi Pencinta Allah

...dan apabila disebutkan asma-Nya, maka bergetarlah hati mereka

Keindahan hakiki adalah memandang setiap makhluk ciptaan dengan sebaik-baik tatapan dan niat mengagungkan-Nya. Disinilah cinta para hamba disemai demi mewujudkan kedamaian dan ketenangan jiwa. Sehingga berbuat baik kepada sesama manusia menjadi bukti nyata setiap umat dalam menjalankan fitrahnya sebagai khalifah.

“Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena kepada Rabb mereka (Allah ). Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Rabb mereka. Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Rabb mereka (dengan sesuatu apapun). Dan orang-orang yang memberikan (bersedekah) apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka. Mereka itulah orang-orang (yang selalu) bersegera dan berlomba-lomba dalam (melakukan) kebaikan-kebaikan” (QS al-MU’minuun: 57-61).

Itu hanya salah satu dari sekian banyak ayat Allah yang menerangkan tentang konsep kemanusiaan dan hubungan antar manusia yang berlandaskan kecintaan kepada Allah swt. Tidak ada sesungguhnya satu perbuatanpun didunia yang dilakukan anak bumi melainkan dengan izin Allah swt. Lantas, bagaimana sesungguhnya segala kejahatan dan keburukan juga masih merajalela dimuka bumi, kemudian kita juga menyalahkan Allah?. Penting untuk direnungkan kembali bahwa Allah menghendaki kebaikan bagi seluruh penghuni bumi dan memerintahkan perdamaian untuk sesama manusia. Maka secara sederhana hidup adalah perjuangan untuk terus belajar dan kembali kepada sang pemilik hidup yaitu Allah swt. Hubungan sesama manusia yang terjalin pun adalah wujud kecintaan manusia kepada Rabbnya yang maha kuasa menciptakan keragaman sebaik-baiknya penciptaan.

Sejalan dengan itu Indonesia Syiar Network sebagai salah satu majlis ‘ilmu secara perdana mengadakan Konvensi Pencinta Allah. Konvensi tersebut hadir memberi warna baru dalam perjuangan memenangkan keridlaan Allah swt dengan jalan memupuk kecintaan kepada-Nya. Dalam agenda pemilihan pemimpin pun seharusnya menjadi catatan penting untuk memilih berdasarkan kepatuhan dan kecintaan kepada Allah swt. Ikhtiar mewujudkan rakyat makmur dan diridlai Allah swt senantiasa terwujud dengan pengabdian utuh dan menjunjung tinggi semangat saling memberi antar sesama.

Konvensi pencinta Allah menjadi momen agung bagi seluruh hamba yang menunjukkan manifestasi kecintaan kepada Allah dalam untaian semangat berbagi dan saling mengingatkan dalam kebaikan. Ini menjadi hadiah indah bagi sesama umat manusia untuk saling memberi dan menjemput maghfirah Allah swt. Konvensi ini merupakan agenda Perpaduan keilmuan yang dijadikan kekuatan menghidupkan semangat kecintaan anak bumi terhadap sang pemilik cinta. Masing-masing muballigh menjadi ‘Impact speaker’ yang semakin menggugah semangat membuktikan kecintaan kepada Allah swt. Konvensi yang akan diselenggarakan 14 Juni 2014 menjadi inspirasi luar biasa dalam memimpin pribadi setiap rakyat untuk menanamkan nilai-nilai ilahiyah dalam menjalankan kesehariannya. Sehingga konsep Allah tak mungkin lekang dari qalbu setiap manusia dan segala pencapaian dalam dunianya merupakan efek kepatuhan dari Allah swt. Tidak ada pemisahan dalam ketaatan kepada Allah dengan kepatuhan dalam mengelola bangsa dengan baik. Karena suasana hati pribadi yang diliputi cinta kepada Allah secara otomatis akan menunjukkan sinergisitas dalam menjaga hubungan dengan sesama manusia dan hubungan dengan alam. Maka, kehidupan menjadi ladang dalam memakmurkan semangat kecintaan kepada Allah sepanjang waktu.

Terkait dengan Agenda penting bagi umat islam ditengah meriahnya ikhtiar anak manusia untuk menentukan pemimpin bangsa, konsep kecintaan kepada Allah sesungguuhnya menjadi keharusan bagi setiap individu untuk memimpin hatinya memilih pemimpin yang menebarkan kebaikan dengan landasan kecintaan kepada Allah swt.

Masih teringat jelas betapa Kemegahan penyelenggaraan Konvensi capres pun menjadi satu alternatif yang dinilai penting demi menemukan sosok pemimpin ideal yang dicita-citakan rakyat Indonesia. Konvensi capres yang berlangsung beberapa bulan sampai detik ditetapkan keputusan capres yang memiliki elektabilitas membanggakan sesuai dengan suara rakyat, namun gelagat konvensi pun seakan redup dalam pertarungan yang terkalahkan dengan berbagai intrik dan strategi dari beberapa para kompetitor lain diluar peserta konvensi. Sungguh memilukan akhirnya kita memandang agenda kenegaraan kita berjalan tak jauh beda dengan kegiatan kepanitiaan anak SMP yang baru belajar mengatur satu agenda besar. Hasil yang akhirnya ditetapkan malah tidak menjadi keputusan objektif bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Maka, tidakkah kita jujur kepada hati masing-masing bahwa fitrah kita ingin kebaikan dan sungguh sudah saatnya pemimpin yang nantinya memimpin bangsa adalah pelopor yang menggerakkan konsep kecintaan kepada Allah sebagai kewajaran dalam menata rakyatnya. Harapan besar dalam konvensi pencinta Allah bahwa ini menjadi agenda ummat untuk menyerahkan diri kepada Allah dengan penuh rasa takut demi terwujudnya kehidupan yang diridlai Allah swt.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun