"Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka." (Quantum Teaching)
Baru saja memasuki area sekolah, terlihat seorang siswi kelas enam menangis sesenggukan. Bujukan bunda tak mampu melerai tangisnya.
Penasaran dengan apa yang terjadi, seorang guru muda pun mendekat.
"Hi cantik, ada apa gerangan? Begitu dalam kah duka yang menimpa dikau?" Bu guru bertanya sembari menepuk bahunya.
Bukan jawaban yang diperoleh. Tangisnya semakin kencang.
"Rok nya kebesaran Bu. Dia malu." Bunda menyahuti sembari menatap sendu ke arah putri sulungnya.
"Hi, kau lihat aku."
Diluar dugaan, sang guru muda memamerkan gamis lebar yang dikenakannya pagi itu ke sekolah sembari berputar. Sontak hal konyol yang dilakukan bu guru mengundang gelak tawa siswa yang lain. Begitu pun dengan siswi yang sedang menangis.
Ia tak dapat menahan tawanya sembari membungkuk memegangi perutnya. Karena baru kali itu menyaksikan seorang guru menari tak jelas di depan siswa.
Tak lupa cibiran jenaka guru muda ini diarahkan pada siswi tersebut. Gelak tawa siswa yang melihat makin mengudara.
"Rokmu mini." Teriaknya sembari melenggang meninggalkan sekelompok siswa yang tertawa terpingkal-pingkal.
Bu Guru tersebut tetap mengawasi siswi yang dirundung duka karena rok barunya kebesaran melalui ujung mata. Terlihat dengan jelas, tangisan telah menjelma menjadi tawa.
Siswi tersebut bergegas menghapus air matanya dan memasuki ruang kelas. Senyuman sang Bunda pun mengembang seketika.
Ini ntuk kesekian kalinya guru asal Ranah Minang itu melakukan hal-hal yang rada unik dalam menghadapi warna warni problematika siswa.