Mohon tunggu...
Herlina Oktaviani
Herlina Oktaviani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

sometimes i write

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Saatnya Beraksi: Membuat Perubahan Melalui Perilaku Bertanggungjawab demi Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan

5 Januari 2024   16:00 Diperbarui: 5 Januari 2024   16:09 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita akan menyaksikan peningkatan perhatian terhadap masalah lingkungan yang semakin kompleks di era yang terus berkembang ini. Alam harus diperlakukan secara manusiawi dengan rasa tanggung jawab bersama (Rusdina, 2015). Artikel ini akan membahas peran penting perilaku bertanggung jawab sebagai kunci untuk menciptakan perubahan positif menuju lingkungan yang berkelanjutan di tengah-tengah tantangan seperti perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Perilaku bertanggung jawab adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari dan merupakan dasar dari gaya hidup berkelanjutan. Ketika digabungkan, tindakan kecil yang diambil oleh setiap orang dapat membawa perubahan besar dalam menjaga kelestarian Bumi. Oleh karena itu, sekarang adalah waktunya untuk tindakan dan mengubah cara kita berinteraksi dengan lingkungan kita.

Setiap orang membawa perubahan positif, bermula dari pemahaman bahwa setiap tindakan kita memiliki dampak. Dari mengurangi penggunaan plastik hingga membuat pilihan konsumsi yang bijaksana, setiap langkah menuju perilaku bertanggung jawab akan membentuk fondasi yang kokoh untuk perubahan yang lebih besar. Namun, perubahan tidak hanya terjadi pada tingkat individu; komunitas memainkan peran penting dalam membangun dan mendukung perilaku bertanggung jawab. Terdapat berbagai cara untuk membawa perubahan, salah satunya dengan berperilaku pro lingkungan.

Perilaku pro lingkungan adalah usaha seseorang dalam mengurangi dampak negatif akibat kerusakan alam dengan melakukan perbaikan dan pelestarian lingkungan (Palupi & Sawitri, 2017). Perilaku pro lingkungan merujuk pada sejauh mana perilaku mempengaruhi ketersediaan sumber daya alam atau energi dalam lingkungan. Putra (2014) mengungkapkan perilaku pro lingkungan seperti tindakan mengolah atau menggunakan kembali sampah, environmentally responsible consumption, energy conservation, dan memilih transportasi umum. Berikut uraian dari perilaku-perilaku pro lingkungan:

1. Daur ulang

Daur ulang adalah suatu proses yang terdiri dari langkah-langkah tertentu untuk mengumpulkan, memproses, dan menggunakan kembali material yang  sudah tidak terpakai atau limbah, sehingga mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru. Langkah pertama dalam daur ulang adalah pemilahan sampah, di mana material yang dapat didaur ulang dipisahkan dari sampah lainnya. Pemilahan ini dapat melibatkan klasifikasi antara kertas, plastik, logam, dan kaca. Melalui daur ulang, limbah yang seharusnya berakhir di tempat pembuangan sampah dapat diberdayakan kembali, mengurangi jumlah limbah yang mencemari lingkungan. Daur ulang juga membantu mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam, karena penggunaan material daur ulang mengurangi ketergantungan pada bahan baku baru yang memerlukan eksploitasi sumber daya alam. 

2. Environmentally Responsible Consumption (Konsumsi yang Ramah Lingkungan)

Konsumsi yang ramah lingkungan merupakan suatu pendekatan yang melibatkan pemilihan produk dan layanan dengan memperhitungkan dampak lingkungan mereka. Ini dapat mencakup preferensi terhadap produk-produk yang menggunakan bahan daur ulang, memiliki jejak karbon yang rendah, atau diproduksi dengan standar lingkungan yang tinggi. Individu yang mengadopsi perilaku konsumsi yang ramah lingkungan berusaha untuk membuat keputusan pembelian yang mendukung praktik produksi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. 

3. Energy conservation

Konservasi energi merupakan serangkaian tindakan yang diambil untuk mengurangi konsumsi energi dengan tujuan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memperpanjang ketersediaan sumber daya energi. Praktik konservasi energi mencakup berbagai aspek dalam berbagai konteks, termasuk di rumah tangga, tempat kerja, dan masyarakat secara keseluruhan. Misalnya melakukan penghematan Listrik di rumah tangga,, pemilihan sumber energi terbarukan, dan transportasi yang efisien energi. Melalui praktik konservasi energi, individu dan organisasi dapat secara langsung berkontribusi pada pengurangan jejak karbon dan pelestarian sumber daya energi. Konservasi energi bukan hanya upaya individual, tetapi juga merupakan bagian integral dari upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dan mencapai keberlanjutan energi. 

4. Penggunaan transportasi umum

Pilihan untuk menggunakan transportasi umum sebagai bagian dari perilaku pro-lingkungan mencakup berbagai aspek yang tidak hanya menguntungkan lingkungan, tetapi juga memengaruhi aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Penggunaan transportasi umum melibatkan memilih moda transportasi yang bersifat kolektif, seperti bus, kereta api, trem, atau angkutan umum lainnya, sebagai alternatif dari menggunakan mobil pribadi. Menggunakan transportasi umum bukan hanya tindakan pro-lingkungan, tetapi juga merupakan langkah menuju masyarakat yang lebih berkelanjutan dan inklusif. Peningkatan penggunaan transportasi umum dapat menciptakan perkotaan yang lebih berdaya, efisien, dan ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun