Mohon tunggu...
Herlina SA
Herlina SA Mohon Tunggu... Guru - Suka kopi, buku, dan puisi.

Penyuka kopi, buku, dan puisi. Menulis setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Menulis Perihal Kita

19 Februari 2022   08:32 Diperbarui: 19 Februari 2022   08:33 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menulis perihal hujan
Juga awan-awan hitam yang datang
Berkali-kali
Kau membacanya sebagai kepedihan
Lalu kau tawari aku payung dan pelukan
Yang katamu bisa kugunakan untuk kehangatan

Aku menulis perihal lampu-lampu yang padam
Juga hari-hari yang pergi
Kau membacanya sebagai kehilangan
Lalu kau menghampiri dan berkata,
"satu-satunya musim yang takkan mengenal kepergian ada di dadaku, mendekatlah dan dekaplah aku"

Di lembar terakhir
Aku menulis perihal kita; Aku, kamu, dan buku
Tapi kau membacanya sebagai sesuatu yang tak pernah ada,
Tak pernah kau baca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun