Lamongan (8/12), cuaca ekstrim kembali menjadi kendala bagi aktivitas keseharian masyarakat Desa Sumberdadi. Panasnya cuaca ini berdampak pada aktivitas warga kampung dan yang paling kentara adanya kekeringan karena panasnya cuaca. Para petani mulai resah karena kekurangan air untuk lahan sawahnya. Sungai-sungai juga mulai kering tidak ada airnya. Sehingga cukup berdampak buruk untuk keberlangsungan hidup warga-warga.
Permasalahan ekonomi juga terlihat mengalami kemacetan. Namun, permasalahan ini tampaknya sudah sampai ke telinga para pemerintah desa. Sejak satu bulan yang lalu adanya bantuan berupa air bersih sudah mulai menyebar ke banyak para wilayah warga.
Salah seorang warga-yang tidak ingingin disebutkan identitasnya-mengaku bahwa bantuan tersebut cukup membantu, "Tentunya dengan mempersiapkan diri sendiri ya mbak, karena kebutuhan masing-masing kepala inikan berbeda-beda. Saya sebagai warga ya hanya bisa berusaha mempertahankan saja apalagi urusan air ini. Kudu menghemat," ujar para warga.
Awalnya, bantuan air yang datang cukup menyulitkan warga karena harus antre sehingga menyebabkan rusuhnya para warga yang saling ingin didahulukan. Mobil bantuan yang awalnya hanya akan mengisi tong besar di beberapa titik wilayah, kini sistem bantuan diubah mengingat kerusuhan yang terjadi tidak akan semakin menyulitkan para warga. Mobil pengangkut air bersih akan mengitari desa dan mengisi banyak ember miliki warga tepat di depan rumah masing-masing, sehingga kerusuhan tidak lagi ada mengingat para warga yang diwajibkan mengantre.
Bantuan air bersih berasal dari pemerintah desa yang akan diambil di wilayah dusun Kedungsumber, mengingat pusat air telah dibangun di wilayah tersebut. Adapun solusi dan upaya lain bagi para warga dengan adanya bantuan air bersih ini, kini mulai bersiap diri untuk berjaga-jaga apabila tantangan cuaca ekstrim ini akan kembali terulang kembali.
"Ya dengan memanfaatkan bantuan yang ada saja mbak, sejauh ini bantuan air bersih sudah sangat membantu. Namun dengan adanya peristiwa kekeringan ini semoga dapat menjadi pembelajaran dengan mempersiapkan diri lebih baik untuk kedepannya jika peristiwa seperti ini akan terjadi lagi." Ujar para warga pada Minggu, 26 November 2023.
Dengan kerja sama antar warga desa, pemerintah setempat, dan seluruh pihak terkait lainnya, diharapkan dapat tercipta strategi yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan perubahan cuaca yang cukup ekstrim ini. Adanya langkah-lagkah lain diimplementasikan untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan warga, serta melindungi sumber daya alam di wilayah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H