Mohon tunggu...
herlina oktaviani
herlina oktaviani Mohon Tunggu... -

opo meneh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Figur Hatta Sebagai New Comer

16 April 2013   12:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:07 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ide konvensi yang dilakukan Presiden Bambang Yudhoyono, untuk menjaring Calon Presiden dari Partai Demokrat ternyata mendapat sambutan positif dari partai-partai lain. Namun lain halnya dengan sikap Partai Amanat Nasional (PAN) yang tetap konsisiten pada pendiriannya untuk tidak ikut dalam konvensi tersebut. Partai besutan Hatta Rajasa ini menganggap semua kader yang ada telah cukup baik, dalam arti semua kriteria kader PAN sudah memenuhi syarat yang berlaku di partai tersebut.

Keyakinan PAN untuk tidak ikut konvensi tersebut dikarenakan partai tersebut telah memiliki calon yang mumpuni, dengan kata lain nama Hatta merupakan calon tunggal untuk masuk dan bersaing dalam bursa pilpres 2014 mendatang. Sementara itu Hatta pernah mengatakan bahwa beliau masih tetap konsentrasi penuh dalam kinerja pemerintah yang dipimpin SBY ini. Namun, segenap kader PAN sendiri mendorong penuh agar Hatta bisa masuk dalam bursa pilpres nanti.

Asumsi penulis, terhadap tidak ikutnya PAN dalam konvensi untuk menjaring capres mendatang perlu diapresiasikan, karena masalah tersebut merupakan sebuah permasalahan internal dan merupakan hak dari partai sendiri. Dan wajar jika segenap kader PAN mendorong Hatta untuk ikut masuk dalam bursa pilres 2014 mendatang. Tidak dipungkiri lagi ketika kita melihat sosok Hatta dimata rakyat cukup diminati, daya tarik Hatta dalam kinerja untuk bangsa cukup mumpuni, dalam arti Hatta telah memberikan sumbangsih besar terhadap perekonomian bangsa.

Jika keputusan PAN untuk terus mendorong Hatta Rajasa masuk dalam bursa pemilihan presiden 2014 mendatang, bisa ada kemungkinan Hatta dapat meraih suara banyak. Sebut saja dari hasil perolehan Lembaga Indonesia Network Election Survey (INES) yang menyatakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa merupakan tokoh paling berpeluang besar sebagai calon presiden dari sisi elektoral.

Berdsasarkan hasil Survey INES terhadap 6.000 responden pada periode 5-21 oktober 2012, justru nama Prabowo dan Hatta muncul sebagai tokoh yang paling berpeluang besar dari sisi elektoral figur capres Jawa dan non Jawa. Sementara itu nama Hatta Rajasa dari etnis non Jawa berpeluang dengan keterpilihan 28,6 persen, sedangkan Prabowo Subianto dari capres etnis Jawa secara elektoral memperoleh 33,4 persen.

Penulis menilai, dengan resume hasil perolehan survey yang dilakukan lembaga INES tersebut, mengindikasikan bahwa sebenarnya kedua tokoh ini sangat berpengaruh besar untuk melanggengkan dirinya masuk dalam bursa pilpres 2014 mendatang. Jika ditelaah lagi nama Hatta justru saat ini mengungguli nama-nama figur-figur dari calon partai yang dijagokan, seperti Abu Rizal Bakrie dan Megawati Soekarnoputri.

Bisa jadi faktor yang mungkin saja pemilih melihat sosok Hatta ini bersih, dengan rekam jejak minim kontroversi, begitu pula dengan sejuta pengalaman yang telah diemban Hatta selama menjabat dipemerintahan saat ini. Dengan pengalaman tersebut pada akhirnya memunculkan persepsi bahwa nama Hatta Rajasa memang layak menjadi “New Comer” sehingga layak diberikan kesempatan dalam bertarung di bursa pilres 2014 mendatang.

Penulis melihat bahwa perolehan hasil survey yang dilakukan INES merupakan sebuah potret realita, bahwa sesungguhnya rakyat melihat sisi positif seorang figur berdasarkan dari kinerja, bukan hanya janji-janji belaka yang pada akhirnya membelenggu rakyat, dan rakyat merasa dibohongi atas janji-janji tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun