Bunda, terimakasih untuk semua waktu yang pernah berlalu
waktu indah yang pernah kualami
atas semua perhatian dan cintamu yang utuh
Aku pikir aku sudah mendapatkan orang yang tepat menemani hari hidupku
Terasa begitu lengkap, juga sempurna
Tapi bunda, beberapa waktu belakangan Kau terlihat berbeda
iya, Engkau mengubah semua rasa dihatiku
terasa begitu pahit, sedih, marah, semua tidak enak di dadaku bunda
Aku tak tahu kenapa Kau memilih berubah
ataukah mungkin memang waktunya untuk Kau berubah
Perhatian bahkan cintamu sudah tak sama
kau sering mengatakan aku untuk bersabar ketika aku membutuhkan pelukan hangat
itu sejak si adik hadir di rumah, bahkan ketika bunda mengatakan ada adik di perut bunda
itu aku tak suka bunda, aku sedih, aku takut sendirian
Terasa begitu perih saat Kau memalingkan wajahmu dengan cepat
untuk si adik, bahkan saat dia tidur pulas
itu perih bunda,
kau selalu memintaku untuk bersabar dan mengatakan aku sudah menjadi kakak
aku bahkan tidak tahu, apa itu kakak
apakah menjadi kaka harus perih?
Inginku menangis tapi aku malu begitu juga takut
iya aku takut, aku takut kau akan memarahiku
karena kau sering mengatakan aku suka menangis tanpa sebab dan merepotkanmu saat sibuk
Aku hanya menatapmu dengan berjuta perih, untuk semua yang telah pudar
Tanpa suara, tanpa kata untuk kusampaikan rasaku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H