Anak usia 12 tahun sekarang sudah terlalu tua untuk jatuh cinta karena sekarang di usia TK, anak sudah merasakan ketertarikan kepada lawan jenis, sudah mulai saling ganggu, pacar-pacaran. Pasalnya, kata pacaran sudah sering masuk ke telinga anak, bahkan sejak anak masih dalam kandungan, karena orang tuanya sering membicarakan hal tersebut. Itu yang sering dilupakan.
Perlu diketahui juga bahwa semakin membaiknya gizi anak dan rangsangan dari segala macam media sosial terutama yang dekat dengan anak-anak, seperti yang kita ketahui bersama bahwa anak-anak sudah pada pegang gadget dan mampu mengoperasikannya dengan baik, itu yang membuat anak lebih cepat jatuh cinta dan pacar-pacaran.
Ketika anak usia TK dan sudah mulai membicarakan jatuh cinta dan pacar-pacaran, biasanya orang tua menganggapnya sebagai sesuatu hal yang lucu. Ayah-bunda jangan sampai berpikir untuk menyamakan gaya pacaran masa kecil ayah bunda dengan anak zaman sekarang.
Harus diperhatikan oleh orang tua bahwa perilaku anak tersebut harus ditanggapi secara serius, bukan untuk bercanda, bukan untuk lucu-lucuan. Ketika melihat di gadget-nya anak dan ternyata sudah punya pacar, artinya sudah sangat terlambat untuk orang tua mulai memberikan penjelasan, berupa larangan dan sebagainya.
Maka dari itu, anak-anak harus dibekali sejak awal tentang pacaran atau jatuh cinta dengan pengetahuan berupa mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, mana yang halal dan mana yang haram, apa yang bisa dilakukan dan tidak boleh dilakukan, dan lain-lain. Informasi pengetahuan tersebut harus disampaikan kepada anak-anak sedini mungkin dan pertama kali sejak anak berusia 2,5 tahun.
Pengetahuan yang harus disampaikan kepada anak usia dini bukan hanya tentang seks, tapi tentang seksualitas. Dalam seksualitas kita bisa mengajarkan kepada anak tentang bagaimana cara berpakaian, cara berbicara, bagaimana menunjukkan diri, bagaimana tertawa, bagaimana sedih, bagaimana bersikap, bagaimana berkomunikasi, dan lain sebagainya.
Banyak sekali orang berpikir bahwa seks ataupun seksualitas itu nanti dibicarakan di belakangan. Aakibatnya anak-anak tersebut gampang terpengaruh karena memang otaknya masih kosong, belum ada ilmunya.
Hal-hal apa saja yang perlu disampaikan kepada anak?
Pertama mengenai konsep diri. Jika memahami konsep diri, anak akan merasa tubuh atau dirinya berharga. Oleh karena itu, orang tua harus mengajarkan anak tentang hal ini secara terus-menerus.
Hal kedua yang perlu diajarkan kepada anak adalah kemampuan berpikir kritis, di mana orang tua perlu menyampaikan hal-hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Dengan begitu, anak-anak bisa menjaga dirinya dengan baik.