Menulis bagi orang yang sudah terbiasa menulis mungkin sangatlah mudah, apapun yang dialaminya bisa dijadikan sebuah tulisan yang menarik untuk dibaca dan memberikan inspirasi bagi banyak orang. Aktivitas menulis sebagian orang mungkin melihat sebagai pekerjaan yang mudah, karena mungkin beranggapan bahwa kerjaannya hanya menulis, tapi faktanya, orang yang memiliki perasaan tidak mampu menulis tidaklah sedikit. Hal seperti ini yang saya rasakan sebelumnya, walaupun kenyataanya dulu hampir setiap hari saya menulis, seperti menuliskan kembali penjelasan guru ketika masih dibangku sekolah, dan juga mengakhiri pendidikan terakhir saya dengan membuat skripsi.
Perasaan tidak bisa menulis tersebut masih berlanjut ketika saya memasuki dunia kerja. Walaupun sebagai fasilitator, aktivitas saya salah satunya harus menulis setiap hari hal-hal yang saya lakukan berkaitan dengan pekerjaan saya, seperti menuliskan kembali apa yang dibicarakan oleh orang lain, menuliskan kembali apa yang saya bicarakan, dan juga pengalaman-pengalaman yang saya alami, tapi anehnya saya masih merasa tidak mampu menulis, seperti halnya menuliskan artikel ini.
Saya pernah mendengar seseorang mengatakan "kalau kamu merasa tidak bisa menulis, kenapa tidak menuliskan saja kesulitan kamu ketika ingin menulis" sepenggal kalimat yang terdengar sederhana tapi tidak semua orang bisa melakukannya.
Kenapa Harus menulis?
Alasan saya menulis karena ingin mengabadikan momen saya. Saya memiliki beberapa buku dan telah membaca buku-buku tersebut, ada beberapa buku yang sudah berkali-kali saya membacanya hal tersebut saya lakukan karena lupa, menyikapi hal tersebut saya mulai mencoba untuk membuat catatan kecil berupa ringkasan dari isi buku tersebut, dengan begitu dapat membantu saya untuk mengingat kembali isi dari buku yang telah saya baca. Bukan hanya buku, kita juga bisa menuliskan kembali pengalaman-pengalaman dimasa lalu. Dengan menuliskan pengalaman dimasa lalu, dapat membantu kita untuk kembali mengingat kembali pengalaman tersebut.
Selain menulis menjadi bukti kisah dimasa lalu, menulis juga bisa menjadi sarana kita untuk berkomunikasi baik itu secara empat mata maupun dengan banyak orang. Dibandingkan dengan komunikasi lisan, komunikasi tulisan lebih baik. Â Dalam komunikasi lisan orang sering menyampaikan hal yang tidak perlu untuk disampaikan dan sering juga mengulang kembali hal-hal yang sama.
Berbeda dengan komunikasi tulisan, dengan menulis seseorang perlu menyampaikan sesuatu secara detail, berurutan dari awal sampai dengan akhir, mendalam, dan juga lebih jujur. Sehingga tidak ada informasi yang terdengar ambigu ataupun susah dipahami karena disampaikan asal-asalan.
Dengan menulis dapat membantu kita untuk berkonsentrasi, sebab pada saat menulis, seseorang akan memusatkan pemikirannya pada apa yang ditulis. Dalam memusatkan perhatian untuk menulis membutuhkan waktu minimal satu jam sehingga otak terlatih untuk fokus, dengan begitu dapat membiasakan pelakunya untuk menjaga konsentrasi. Manfaat ini tentunya bisa dirasakan secara luas, tidak hanya membantu lebih produktif dalam menulis, melainkan membantu kita untuk berkonsentrasi di tempat kerja sehingga bisa lebih produktif dalam melakukan hal-hal lain.
Alasan terakhir kenapa saya menulis, jawabannya karena saya ingin menulis. Ada beberapa orang berhenti menulis karena tulisannya tidak dibaca oleh orang lain. Tapi bagi saya, dibaca, dikritik, dan diberikan pujian adalah bonus dari menulis bukan tujuanku dalam menulis, dengan menulis bisa membuat saya lebih tenang dan lega. Menulis juga bukan hanya membuat kita menjadi seorang penulis yang terkenal, tapi lebih kepada setiap moment yang kita lewati perlu diabadikan karena kita memiliki banyak kisah yang unik dari orang lain, sebab kita cenderung jadi pelupa akan masa lalu.
