Mohon tunggu...
Herlina Hesti
Herlina Hesti Mohon Tunggu... Guru - Fasilitator

Less is more

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Langkah Sederhana Mengendalikan Emosi Saat Marah

12 Juni 2023   10:56 Diperbarui: 12 Juni 2023   11:03 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal yang sama juga saat marah engkau berharap bahwa orang tersebut akan meminta maaf dan melakukan upaya-upaya yang sesuai dengan perbuatannya, meskipun demikian kau tetap meneriakinya. 

Terkadang saat kita menjelaskan sesuatu hal terhadap orang yang berbuat salah kepada kita menggunakan kata-kata yang normal, rasanya terlalu menyusahkan, dan engkau mencoba menghindarinya dan membuat orang yang tidak melawan ini tunduk padamu. Dan alat yang kau pakai disini adalh emosi marah.

Dalam hal ini, saya tidak mengatakan bahwa emosi marah itu tidak ada, semua orang memilikinya. Itu sudah pasti, tapi bukan berarti manusia tidak bisa menahan emosi. Atau manusia tidak dikendalikan oleh emosi. Jika kita menganggap bahwa segala sesuatu tidak bisa diubah maka kita tidak bisa mengambil langkah maju yang efektif dalam hidup.

Hal lain yang perlu kita lakukan dalam menghadapi emosi negatif marah yaitu dengan cara mendiamkannya dan merefleksikan emosi negatif dan menunggunya dengan tenang. Kita akan melihat kemarahan itu perlahan-lahan beralih bentuk, entah menampilkan emosi lain yang lebih dalam atau menghilang dengan sendirinya. Apabila timbul emosi lain, sikapi emosi tersebut dengan cara yang sama.

Saat kita berusaha memahami sesuatu, cara paling efektif adalah membuang jauh-jauh prasangka dan mengamati dalam diam sehingga objek yang kita amati akan menunjukan apa yang seharusnya kita pahami. 

Kita hendaknya mengamati terlebih dulu dari luar dan membiarkan emosi tersebut mereda dan berubah dengan sendirinya. Seperti yang disampaikan oleh guru spiritual bernama Jiddu Krishnamurti bahwa menaruh perhatian kepada sesuatu tanpa menilainya bukan hanya perwujudan tinggi dari kecerdasan manusia, tetapi juga merupakan wujud ekspresi kasih sayang. Kita haruslah mengamati perubahan energi dengan penuh perhatian dan penuh cinta saat energi itu mulai muncul dalam batin kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun