Pada bulan Januari 2020, WHO menyatakan Covid-19 sebagai Darurat Kesehatan Global dan menetapkan sebagai pandemic. Covid-19 menyebar ke seluruh penjuru negeri dan menyebar sampai ke Indonesia pada bulan maret 2020.Â
Segala upaya dilakukan pemerintah untuk menangani dan memutus rantai penyebaran Covid-19. Berbagai peraturan diberlakukan untuk menangani pandemic di Indonesia, antara lain yaitu PSBB, PSBB Transisi, PSBB Ketat, PSBB Transisi 2, PPKM, PPKM Mikro, PPKM Darurat dan saat ini PPKM Level 3&4. Hal ini membatasi ruang gerak masyarakat termasuk masyarakat Desa Gebang Kecamatan Patrang Kabupaten Jember.
Pelaksanaan KKN Back To Village Batch 3 ini berlangsung selama 30 hari, yaitu terhitung pada saat waktu penerjunan dan pelepasan mahasiswa oleh pihak LP2M Universitas Jember ke desa masing-masing pada tanggal 11 Agustus 2021 hingga 09 September 2021.Â
Penerjunan dan pelepasan mahasiswa oleh LP2M menandakan bahwa mahasiswa akan terjun langsung ke masyarakat untuk ikut serta dalam berkontribusi dan mengabdi pada desa selama rentang waktu tersebut. Pelaksanaan KKN oleh mahasiswa harus tetap menerapkan prokes (protocol kesehatan) sesuai himbauan dari pemerintah.
Gambaran Singkat Potensi Desa
Jember merupakan bagian dari wilayah provinsi Jawa Timur. Keberadaan Kabupaten Jember secara geografis memiliki posisi yang sangat strategis dengan berbagai potensi sumber daya alam yang potensial. Kabupaten Jember terdiri dari 31 kecamatan, 22 kelurahan, dan 226 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 2.622.421 jiwa dengan luas wilayah 3.092,34 km² dan sebaran penduduk 848 jiwa/km².
Salah satu desa yang ada di Kabupaten Jember adalah desa Gebang. Desa Gebang adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan patrang, Jember. Desa Gebang memiliki wilayah seluas 4,26 km2 dengan jumlah penduduk 26.305 jiwa.Â
Untuk mata pencaharian penduduknya sendiri kebanyakan berasal dari sektor pertanian dan disusul oleh sektor perdagangan. Desa Gebang juga memiliki letak yang cukup strategis terutama dalam usaha perdagangan karena desa ini di memiliki mobilitas transportasi yang cukup padat.