Pejuang Lupa

Awal tahun, semangat baru.  Setiap kita berharap tahun tahun kedepan yang akan dilalui pastinya harus lebih baik dari tahun sebelumnya. Ada yang merancang aktifitas aktifitas baru, sebagian meninggikan target target dari aktifitas yang sudah dijalankan.

Begitupun dengan saya. Sudah bertahun tahun saya berkecimpung dalam lembaga Al Qur'an, mengajar sambil menghafal Al Qur'an. Dua aktifitas itu adalah kegiatan yang rutin dijalankan setiap hari. Rasanya aktifitas itu sudah menyatu dalam diri sehingga ada rasa yang hampa jika tidak menjalankannya.

Bahagiah pastinya buat saya bisa berada di circle ini. Tapi bagaimanapun ujian ujian dalam menjalankan aktifitas tersebut datang silih berganti. Malah terkadang sampai menghempaskan semangat sampai titik terendah. Tapi bersyukur masih bisa bangkit lagi dan berada dicircle ini lagi.

Target untuk bisa menyelesaikan hafalan 30 Juz sudah ditetapkan beberapa tahun sebelumnya. Tapi hingga kini belum juga terselesaikan. Malu rasanya pada diri sendiri jika tahun baru datang selalu resolusinya adalah menyelesaikan hafalan.

Ujian penghafal Qur'an yang terberat adalah bagaimana menjaga hafalan itu tetap ada di memori kita. Menghafal yang baru lupa dengan yang lama. Akhirnya hafalan lama kembali menjadi hafalan baru.  Begitu ritme yang terjadi, meskipun pastinya ini bukan hanya sebagai bentuk ujian semata tapi ada komitmen komitmen yang mungkin tidak konsisten dilakukan.

Meski demikian saya tidak mau terlena dengan kegagalan. Tidak mau membayangkan betapa syetan akan menari nari kegirangan tatkala saya menjadi lemah. Biarlah saya malu dengan diri sendiri yang terpenting saya tetap menjaga semangat saya.

Inilah yang akan terus saya lakukan, dengan izin Allah sampai akhir hidup saya. Menghafal terus.
Jika lupa hafal lagi
Jika lupa tidak putus asa
Jika lupa tetap semangat
Jika lupa ingatlah bukan kita sendiri yang mengalaminya

Semangat para 'pejuang lupa', ingatlah lelahmu akan terbayar kelak di negeri keabadian.