Setiap manusia mempunyai kurva kehidupan. Dan sudah dipastikan tidak ada kurva kehidupan manusia yang berbentuk garis keatas saja atau kebawah saja, pastinya bergelombang. Kadang diatas dan kadang dibawah. Bukan hanya  terjadi pada manusia yang masih belajar untuk memperbaiki keimanan, tetapi juga berlaku bagi orang orang soleh. Kesolehan itu akan selalu naik turun.
Ujian kesolehan sangat banyak. Sandungan batu ada dimana mana. Nafsu setiap saat akan memaksa untuk dituruti. Bukan hal yang gampang dalam menghalau semuanya. Bahkan secara fitrah di pahami semakin tinggi kesolehan seseorang maka akan semakin besar ujian yang akan dilaluinya.
Bagaimanapun perbedaan naik turunnya kurva kehidupan kita, ada hal yang sama yang sedang kita lalui. Kita sama sama sedang berjalan dilorong waktu. Â Lorong waktu yang panjang buat sebagian orang tapi bisa jadi singkat untuk sebagian lainnya.
Saya mengilustrasikan sebuah lorong waktu dengan sebuah lorong gelap, yang panjangnya tidak pernah kita ketahui. Gelapnya lorong waktu memaksa kita untuk mengupayakan sebuah cahaya guna meneranginya. Semakin besar cahaya atau penerangan yang kita punya maka semakin kita tenang berjalan di lorong waktu tersebut. Cahaya  yang hanya bisa kita dapatkan dengan memompakan energi Iman dan tawakal.
Kita sedang terjebak dalam lorong waktu yang entah dimana ujungnya. Rasa was was dan harap mengiringi perjalanan. Walaupun kita sudah mempunyai cahaya, kita masih belum tau dimana ujungnya. Maka yang harus kita lakukan mengupayakan agar cahaya itu tidak pernah padam, bekal iman harus ditambah dan ditambah.
Harapan besar dari setiap manusia agar dalam perjalanan dilorong waktu  menemukan keajaiban, menemukan sesuatu yang membuat kita tenang dan bahagiah. Mungkinkah itu?
Hanya kita yang mampu menjawabnya. Karena setiap kebahagian hadir dari dalam diri, setiap ketenangan hanya mampu dirasakan masing masing diri
Dilorong waktu kadang kita harus berjalan, berjalan cepat bahkan berlari. Tidak mengapa, lakukan itu untuk sebuah akhir yang baik.
Berjalanlah terus, tapi berhati hatilah jangan meremehkan hal hal yang kecil yang menghalangi mu berjalan di lorong waktu. Karena kita tidak akan pernah tersandung oleh batu besar, tetapi kita akan tersandung oleh krikil krikil kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H