Mohon tunggu...
Herlina Puspawati
Herlina Puspawati Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga. aktifitas sehari hari mengajar AL Qur'an, suka dengan kegiatan kegiatan sosial , suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semburat Cahaya

13 Februari 2022   10:10 Diperbarui: 13 Februari 2022   10:16 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semburat Cahaya

Air mata yang pertama adalah air mata kebencian

Benci....pada keadaan yang seolah tidak pernah berpihak pada diri

Walau segala upaya sudah dilampaui untuk merubahnya

Benci....pada seseorang yang selalu menganggap rendah setiap pengorbaan.

Walau pengorbanan yang  dilakukan dengan tetesan keringat dan darah.

Benci... pada sebuah kamuflase kepasrahan kepada Sang Pencipta.

Walau pada kenyataannya  tiada upaya tampak dilakukan

Air mata kedua adalah air mata kemarahan

Marah pada diri sendiri karena terlalu lemah untuk bersikap tegar

Walau sudah berusaha menghapus linangan air mata tapi riaknya tiada berhenti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun