Mohon tunggu...
Herlin Susanti
Herlin Susanti Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Bangga menjadi bagian dari dunia pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Guru, Digugu lan Ditiru

20 November 2020   23:00 Diperbarui: 20 November 2020   23:18 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan memiliki peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan sarana untuk menumbuhkan karakter positif dalam diri siswa. Karakter positif inilah yang akan membawa Indonesia pada kejayaan. Oleh karena itu, karakter positif perlu diterapkan sejak dini.

Berbagai upaya untuk menumbuhkan karakter positif telah dilakukan. Salah satunya dengan menggiatkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Program PPK ini bukan hanya ditujukan untuk siswa, tetapi juga ditujukan untuk guru.

Program PPK ini bertujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai dan karakter dalam diri siswa maupun guru. Program PPK ini merupakan pondasi dan ruh dalam dunia pendidikan di Indonesia. PPK ini mendorong agar pendidikan di Indonesia memperhatikan olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga.

Guru berperan sangat penting dalam pendidikan. Kunci keberhasilan dan kesuksesan PPK ini terletak di tangan guru. Sebagaimana ajaran Ki Hajar Dewantara yang berbunyi"ing ngarsa sung tuladha, ing madya mbangun karsa, tut wuri handayani".

Berdasarkan hal tersebut, seorang guru seharusnya bukan hanya mengajar saja tetapi seorang guru harus bisa menjalin kedekatan  dengan para siswanya sehingga guru bisa mengetahui perkembangan para siswanya yang berhubungan dengan aspek kecerdasan dan kepribadiannya.

Sekolah merupakan rumah kedua bagi para siswa. Hal ini berarti bahwa guru juga menjadi orang tua kedua bagi para siswa. Sebagai guru, tugas kita bukan hanya mengajar melainkan juga mendidik para siswa.

Sebaliknya, para siswa juga tidak hanya mengejar nilai akademis saja, tetapi mereka juga berhak mendapatkan pendidikan yang berkaitan dengan olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga. Keempat aspek ini menjadi prioritas utama dalam penguatan pendidikan karakter.

Dalam filosofi bahasa Jawa, kita mengenal akronim Guru yaitu digugu lan ditiru. Yang pertama, digugu artinya perkataan seorang guru harus bisa dijadikan panutan oleh para siswa. Oleh karena itu, seorang guru harus mempunyai wawasan yang tinggi dan kewibawaan karena setiap ucapan atau perkataan seorang guru akan dianggap benar oleh para siswanya.

Yang kedua, ditiru artinya seorang harus bisa dijadikan teladan dan panutan bagi siswanya baik dari perkataannya yang berhubungan dengan pengetahuan, semangat, dan juga budi pekertinya. Oleh karena itu, kita sebagai guru harus berperilaku dan berkata-kata yang menunjukkan karakter positif dalam kehidupan sehari-hari.

Seorang guru menjadi panutan bagi para siswanya. Oleh karena itu , seorang guru harus bisa memberikan contoh yang baik bagi para siswanya. Keteladanan tersebut misalnya berupa etos kerja dan disiplin yang tinggi. Seorang guru harus memiliki semangat kerja yang tinggi.

Jika seorang guru memiliki semangat kerja yang tinggi maka guru tersebut akan berupaya sebaik mungkin untuk mencerdaskan para siswanya terlepas dari segala kekurangan maupun kelebihan yang dimiliki oleh siswa. Bukan hal yang mudah untuk menjadi guru yang memiliki etos kerja tinggi, karena seorang guru harus mengajar dan mendidik para siswa yang memiliki beraneka ragam karakter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun