Mohon tunggu...
HERLIN SUSWATI
HERLIN SUSWATI Mohon Tunggu... Guru - ASN

travelling

Selanjutnya

Tutup

Diary

Wiharti

31 Mei 2024   21:00 Diperbarui: 31 Mei 2024   21:47 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri

Beberapa minggu lalu terdengar kabar bahwa salah satu mantan sekuriti MAN 4 Jakarta Selatan mengalami musibah kebakaran. Rumahnya terimbas kebakaran dari rumah sebelah. Atap 3 rumah dilalap si jago merah. Dokumen-dokumen penting milik keluarganya tidak ada yang dapat diselamatkan. Akta kelahiran, ijasah dan lain. Hanya surat akta tanah yang berhasil diamankan.

Lemari pakaian berserta isinya dan atap rumahnya juga ludes terbakar api. Yang tersisa hanya puing dan onggokan abu kayu, baju dan kertas

Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Peristiwa terjadi pada sore hari akibat kelainan manusia. Meninggalkan sejenak masakan di atas kompor untuk berkomunikasi melalui gawai.

Berita terkait musibah  kebakaran inipun sampai ke seluruh civitas akademika MAN 4 Jakarta Selatan. Seperti biasanya Wiharti walaupun sudah purna bakti tetap  berkontribusi untuk kebaikan. Menyediakan mobilnya untuk digunakan  bersilaturrahim ke kediaman korban kebakaran. Hari ini sudah yang ke 4 kali, korban dikunjungi oleh para guru. Berbagi untuk meringankan beban yang ditanggung korban.

Dokpri 
Dokpri 

Pulang dari tempat korban kebakaran, kami menikmati soto di sebuah kedai soto dekat sekolah. Semoga kebersamaan dan silaturahim kami tidak menjadi yang terakhir, tidak luntur dan tidak lekang ditelan masa.

Wiharti juga selalu menginisiasi untuk bersilaturahmi ke rumah para guru yang sudah purna bakti saat Idul Fitri. Dia selalu mengajak beberapa guru untuk berkunjung dan menyediakan mobilnya untuk digunakan. Tetap menyambung tali silaturrahim dengan para guru.

Dokpri 
Dokpri 

Sore ini beberapa dari guru berpose  menghantar kepulangannya dari depan ruang guru menuju rumahnya.

Tidak ada lagi suara keras menggema di ruang guru. Tidak ada lagi tawa renyah yang muncul. Tidak ada lagi obrolan-obrolan unik yang diceritakan  dengan aksen jawa tengah yang khas dan unik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun