Â
  Penerapan utilitarianisme dalam hukum dan kebijakan tetap relevan dalam masyarakat kontemporer. Meskipun ada kritik, prinsip kemanfaatan terus menjadi faktor penting dalam pembuatan keputusan pemerintah dan perancangan sistem hukum. Terutama dalam situasi di mana sumber daya terbatas dan kompleksitas sosial mengharuskan pemikiran sistematis, utilitarianisme dapat memberikan panduan praktis.
3. Mengurai Komponen Hedonistic Calculus pada Korupsi:
Hedonistic Calculus, sebagai alat pengukur kebahagiaan dan penderitaan, dapat diuraikan menjadi beberapa komponen kunci ketika diterapkan pada konteks kejahatan korupsi:
A. Intensitas:Â
Seberapa besar kebahagiaan atau penderitaan yang dihasilkan oleh tindakan korupsi? Intensitas dapat mencerminkan tingkat kerugian finansial, pembengkakan birokrasi, atau ketidaksetaraan yang dihasilkan.
B. Durasi:Â
Berapa lama efek buruk korupsi tersebut akan dirasakan? Dampak jangka pendek dan jangka panjang harus diperhitungkan, termasuk kerugian ekonomi jangka panjang dan hilangnya kepercayaan masyarakat.
C. Kepastian:Â
Sejauh mana korupsi dapat diprediksi dan dihindari? Tingkat kepastian korupsi dapat memengaruhi kepercayaan masyarakat dan stabilitas ekonomi.
D. Kepastian Kehilangan:Â