Mohon tunggu...
Herlangga Gilang Samudra
Herlangga Gilang Samudra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana, NIM: 43222010002, Jurusan: S1 Akuntansi Prof Apollo, M,Si,Ak

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Kuis - Diskursus Jeremy Bentham's Hedonistic Calculus dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

13 Desember 2023   19:56 Diperbarui: 13 Desember 2023   20:46 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

E. Kedekatan Waktu: 

  Seberapa dekat atau jauh waktu efek tersebut dirasakan. Bentham menekankan bahwa kebahagiaan yang dirasakan dalam waktu dekat memiliki nilai yang lebih tinggi.

F. Produktivitas: 

   Sejauh mana tindakan tersebut dapat menghasilkan kebahagiaan atau mencegah penderitaan tambahan. Bentham mempertimbangkan dampak positif atau negatif yang dapat dihasilkan dari suatu tindakan.

G. Kemurnian: 

Sejauh mana kebahagiaan atau penderitaan bersifat murni atau dicampur dengan aspek-aspek lain. Bentham mengakui bahwa kebahagiaan yang bersifat murni lebih bernilai.

3. Contoh Penerapan Hedonistic Calculus:

Misalnya, pertimbangkan suatu kebijakan pemerintah yang dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi. Hedonistic Calculus akan mengukur intensitas kebahagiaan yang dihasilkan oleh pertumbuhan ekonomi tersebut, durasi manfaatnya, sejauh mana pertumbuhan itu dapat diprediksi, potensi kerugian tanpa pertumbuhan, kedekatan waktu efek tersebut dirasakan, produktivitas pertumbuhan ekonomi, dan kemurnian manfaatnya.

Karya-Karya Utama:

Salah satu karya terpenting Bentham adalah "An Introduction to the Principles of Morals and Legislation" (1789), di mana ia secara rinci menguraikan prinsip utilitarianisme dan mengembangkan metode kalkulus kebahagiaan untuk menilai kebaikan atau buruknya suatu tindakan. Selain itu, ia menulis banyak karya tentang hukum dan politik, menyuarakan ide-ide reformasi yang akan memperbaiki masyarakat.

Prinsip Kemanfaatan dalam Hukum:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun