Mohon tunggu...
Herlangga Gilang Samudra
Herlangga Gilang Samudra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana, NIM: 43222010002, Jurusan: S1 Akuntansi Prof Apollo, M,Si,Ak

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Kuis - Diskursus Jeremy Bentham's Hedonistic Calculus dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

13 Desember 2023   19:56 Diperbarui: 13 Desember 2023   20:46 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hedonistic Calculus: Membahas Konsep Utilitarianisme Jeremy Bentham dalam Penilaian Kebahagiaan dan Penderitaan

Jeremy Bentham, seorang filsuf dan reformator sosial Inggris abad ke-18, memperkenalkan konsep utilitarianisme yang revolusioner. Dalam kerangka pemikiran utilitarian, Bentham mengembangkan suatu metode yang dikenal sebagai "Hedonistic Calculus," yang bertujuan untuk mengukur kebahagiaan dan penderitaan yang dihasilkan oleh tindakan tertentu. Dalam artikel ini, kita akan merinci Hedonistic Calculus sebagai alat penilaian utilitarian dan melihat bagaimana konsep ini dapat memberikan wawasan mendalam tentang konsekuensi etika dari suatu tindakan.

1. Pengantar Utilitarianisme dan Prinsip Kemanfaatan:

Utilitarianisme, yang diperkenalkan oleh Jeremy Bentham, adalah suatu kerangka etika yang menekankan bahwa tindakan yang benar adalah tindakan yang menghasilkan kebahagiaan terbesar bagi sebanyak mungkin individu. Prinsip Kemanfaatan atau "greatest happiness principle" menjadi panduan utama dalam memahami etika utilitarian.

2. Menyelami Hedonistic Calculus:

Hedonistic Calculus adalah suatu metode matematis yang dikembangkan oleh Bentham untuk mengukur intensitas kebahagiaan atau penderitaan yang dihasilkan oleh tindakan. Bentham menyadari bahwa kebahagiaan dan penderitaan dapat bervariasi, dan untuk mengukurnya, kita perlu mempertimbangkan berbagai faktor. Berikut adalah komponen-komponen utama Hedonistic Calculus:

A. Intensitas:
   
Sejauh mana kebahagiaan atau penderitaan yang dihasilkan oleh tindakan. Bentham mempertimbangkan seberapa kuat pengalaman tersebut dirasakan.

B. Durasi: 
   
Berapa lama efek kebahagiaan atau penderitaan tersebut akan berlangsung. Bentham menyadari bahwa kebahagiaan yang berlangsung lebih lama memiliki nilai yang lebih tinggi.

C. Kepastian:
 
Sejauh mana kejadian tersebut dapat diprediksi akan membawa kebahagiaan atau penderitaan. Kepastian adalah faktor yang harus dipertimbangkan dalam menghitung nilai keseluruhan.

D. Kepastian Kehilangan: 

Seberapa yakin kita akan kehilangan kebahagiaan atau penderitaan tanpa tindakan tertentu. Ini mencerminkan potensi kerugian yang dapat dihindari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun