Siapa yang tidak kenal dengan lauk pauk? Hidangan pendamping nasi yang seolah menjadi 'pemain pendukung' namun punya peran krusial dalam menunjang kelezatan setiap santapan. Dari daratan hingga lautan, beragam pilihan lauk siap menggoyang lidah kita. Tempe, tahu, ikan, daging, ayam, hingga oncom, semuanya punya penggemar setianya.
Bagi para ibu rumah tangga, memasak lauk pauk adalah tugas sehari-hari yang tak pernah lepas dari rutinitas. Namun, di balik kenikmatan menyantap masakan rumahan, tersimpan dilema tersendiri. Di satu sisi, mereka ingin menyajikan hidangan segar setiap hari agar keluarga selalu bersemangat menyantap makanan. Di sisi lain, kesibukan yang semakin padat membuat mereka perlu mencari cara agar proses memasak tidak terlalu menyita waktu.
Kerepotan memasak lauk setiap hari kerap menjadi keluhan. Bayangkan saja, harus memikirkan menu yang berbeda setiap hari, menyiapkan bahan-bahan, lalu masak hingga matang. Belum lagi jika anggota keluarga punya selera yang berbeda-beda. Tentu saja, hal ini bisa menjadi beban tersendiri bagi para ibu.
Namun, di balik kerepotan tersebut, tersimpan kebahagiaan tersendiri. Melihat keluarga menikmati hidangan buatan sendiri adalah kepuasan tersendiri bagi seorang ibu. Mereka merasa senang karena telah memberikan nutrisi terbaik untuk keluarga tercinta.
Solusi Cerdas: Lauk Tahan Lama
Untuk mengatasi dilema ini, banyak ibu rumah tangga yang mulai melirik opsi lauk tahan lama. Jenis lauk seperti sambal dendeng, ikan teri kacang balado, tempe orek kering, telur asin, atau kentang mustofa menjadi pilihan populer. Selain rasanya yang lezat, lauk-pauk ini juga memiliki daya simpan yang cukup lama, sehingga bisa mengurangi frekuensi memasak.
Dengan adanya lauk tahan lama, para ibu bisa lebih fleksibel dalam mengatur waktu memasak. Mereka tidak perlu lagi memasak setiap hari, cukup menghangatkan lauk yang sudah siap. Hal ini tentu saja sangat membantu, terutama bagi ibu bekerja atau ibu rumah tangga yang memiliki banyak aktivitas.
Pilihan antara memasak lauk segar setiap hari atau memilih lauk tahan lama memang dilematis. Namun, pada akhirnya, setiap ibu memiliki preferensi yang berbeda-beda. Yang terpenting adalah menemukan solusi yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing keluarga. (hes50)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H