Tanpa dukungan pelatihan yang memadai, guru mungkin akan kesulitan memanfaatkan kebebasan yang diberikan dalam kurikulum ini, dan malah kembali menggunakan metode pengajaran konvensional.
Kekurangan lainnya terletak pada kemungkinan adanya kesenjangan dalam hasil pembelajaran.
 Fleksibilitas yang diberikan kepada siswa memang memungkinkan mereka untuk belajar sesuai minat, namun tanpa panduan yang jelas, hal ini bisa menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa. Beberapa siswa mungkin akan lebih terarah, sementara yang lain bisa saja tersesat dalam kebebasan yang terlalu luas tanpa bimbingan yang tepat.
Secara keseluruhan, Kurikulum Merdeka menawarkan banyak potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, keberhasilan implementasinya sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur dan kompetensi guru.Â
Dengan dukungan yang tepat, Kurikulum Merdeka dapat menjadi langkah besar menuju pendidikan yang lebih baik dan lebih relevan bagi generasi masa depan Indonesia.(hes50)
sumber bacaan: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/02/kurikulum-merdeka-jadi-jawaban-untuk-atasi-krisis-pembelajaran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H