Populasi lansia di seluruh dunia, termasuk Indonesia, terus meningkat. Hal ini membawa konsekuensi penting dalam hal kebutuhan perawatan dan kesejahteraan mereka. Panti jompo menjadi salah satu solusi yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan lansia yang tidak dapat tinggal bersama keluarga.
Secara ideal, panti jompo menyediakan tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi lansia. Mereka mendapatkan pelayanan kesehatan, makan bergizi, dan aktivitas yang menunjang kesejahteraan fisik dan psikososial. Namun, realitanya, panti jompo dihadapkan dengan berbagai tantangan, salah satu yang utama adalah kurangnya dana. Kurangnya dana dapat berakibat pada kualitas perawatan dan kehidupan lansia yang tidak optimal.
Di Indonesia, tradisi dan budaya memegang peranan penting dalam perawatan lansia. Keluarga dianggap sebagai unit sosial yang penting. Orang tua biasanya tinggal bersama anak-anak atau kerabat dekat. Nilai-nilai kekeluargaan yang kuat mendasari tradisi ini. Menempatkan orang tua di panti jompo sering dipandang kurang sesuai dengan ajaran agama dan budaya.
Perubahan sosial dan ekonomi, seperti urbanisasi dan perubahan struktur keluarga, telah mengubah cara masyarakat merawat lansia. Urbanisasi menyebabkan banyak orang tua ditinggalkan di kampung halaman saat anak-anak merantau ke kota. Perubahan struktur keluarga, seperti keluarga inti yang semakin kecil, juga membuat keluarga kesulitan untuk merawat orang tua di rumah.
Panti jompo menjadi alternatif bagi keluarga yang tidak mampu merawat orang tua di rumah. Di kota-kota besar, panti jompo menjadi pilihan yang semakin diminati. Panti jompo modern menawarkan berbagai fasilitas dan program yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan lansia secara holistik.
Meskipun panti jompo menawarkan solusi bagi perawatan lansia, perlu diingat bahwa keluarga tetap memiliki peran penting dalam memberikan dukungan emosional dan spiritual kepada orang tua. Panti jompo dan keluarga dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa lansia mendapatkan perawatan terbaik dan hidup yang berkualitas.
Penting untuk meningkatkan kualitas panti jompo di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan pendanaan, meningkatkan kompetensi tenaga pengasuh, dan meningkatkan edukasi masyarakat tentang manfaat panti jompo. Dengan demikian, panti jompo dapat menjadi solusi yang dapat diterima secara budaya dan memberikan manfaat bagi lansia serta keluarga mereka. (hes50)
