Berdamai dengan Kenyataan Meski Tak Sesuai dengan Impian
Program Guru Penggerak juga melibatkan pembelajaran tentang bagaimana menerima kenyataan dan bekerja dengan apa yang ada. Guru dibekali dengan cara Menyusun program yang berdampak pada murid dan dukungan untuk merencanakan strategi yang realistis melalui tahapan bagja, meskipun bagja yang sudah dibuat tidak selalu sesuai dengan kenyataan yang ditemui dilapangan.
Mereka belajar untuk tetap termotivasi meskipun terdapat duri dalam perjalanan yang mereka lalui. Melalui program ini, guru mampu menjaga semangat dan fokus pada tujuan pendidikan yang dapat diwujudkan agar tidak berhenti ditengah jalan karena habisnya kayu bakar yang membakar semangat para guru karena kelelahan, disebakan oleh diri mereka sendiri, teman sejawat bahkan pimpinan.
Bertahan dalam Kondisi Apapun, Termasuk Sakit, Takut, dan Bimbang
Di balik kesuksesan seorang guru penggerak terdapat kegigihan dan keteguhan batin dalam menuntaskan Pendidikan Guru Penggerak. Entah apa motivasi para guru tetap bertahan selama enam bulan, meski terkadang dihadapkan pada kondisi yang sulit, seperti sakit, kedukaan, kehawatiran, masalah pribadi atau kebingungan.
Guru Penggerak dipersiapkan untuk mengatasi setiap hambatan dengan keberanian, menunjukkan kepada siswa bahwa keberanian dan ketabahan adalah sifat yang penting dalam menghadapi hidup.
Program Guru Penggerak tidak hanya memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga membentuk karakter seorang guru yang "Tangguh", "adaptif", dan "resilien" dalam membangun masa depan pendidikan yang lebih baik. Karena ada satu hal yang tidak dapat dilupakan dan terus diingat, sehebat apapun seorang guru penggerak, tetap akan dihadapkan pada kenyataan dimata dinas dan yayasan kita adalah bawahan, tunduk akan peraturan yang berlaku. (hes50)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H