Mohon tunggu...
Herjono Arif Bowo
Herjono Arif Bowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya pria biasa yang hidup penuh asa... mencoba mencari siapa saja agar hari depan bukan yg biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Para Spekulan Mengincar Carrefour

5 Maret 2012   09:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:28 1704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13309410841135701746

Anda jangan kaget jika Carrefour mengumumkan info promo produk, namun barang yang anda cari ternyata tidak ada di display rak Carrefour. Promo yang ditawarkan Carrefour cukup beragam, biasanya barang-barang kebutuhan pokok rumah tangga seperti minyak goreng, daging, shampo, produk kosmetik hingga pampers. Dengan diskon hingga 30 persen sepertinya bisa membuat Carrefour menjadi perusahaan ritel terbesar yang bisa menjamin harga barang termurah di pasaran. Setiap kali ada promo produk, Carrefour selalu memberi aturan berbelanja "maximal pembelian 2 pcs" per pembelian. Tapi aturan main yang dibuat ternyata belum bisa membuat Carrefour melindungi konsumennya dari para spekulan atau penimbun barang. Inilah yang menyebabkan anda sulit mendapatkan barang promo yang sudah anda incar sebelumnya.

[caption id="attachment_164758" align="alignleft" width="300" caption="Spekulan di Carrefour"][/caption] Para spekulan ini mengincar produk kebutuhan rumah tangga yang diberi diskon khusus oleh Carrefour. Biasanya setiap hari Jumat melalui surat kabar, Carrefour memberi informasi mengenai produk apa saja yang mendapat diskon besar. Dengan harga yang sangat miring inilah para spekulan berani memborong produk yang sudah diumumkan tersebut. Setelah mengetahui produk apa saja yang didiskon, para spekulan mulai melancarkan aksi. Modusnya dengan mengerahkan 3-5 orang untuk berbelanja. Masing-masing orang berbekal satu trolley belanja. Satu trolley dipenuhi dengan barang belanjaan yang dituju. Trolley yang penuh segera mengantri di kasir. Tidak lupa “sang bos” ikut menemani untuk melakukan pembayaran. Setelah trolley pertama beres, “sang bos” kembali masuk lokasi belanja lantas kembali lagi mengantri bersama trolley yang kedua. Demikian hal itu dilakukan berulang kali. Sang pelaku spekulan sengaja melakukan transaksi pembayaran di lantai 2 Carrefour karena biasanya antrean di kasir tidak panjang dan agar tidak mencolok. Ternyata aturan main berbelanja yang sudah dibuat Carrefour sangat tidak efektif dan diperparah lagi dengan kasir yang seolah tidak tahu akan adanya aturan tersebut. Saya pikir seharusnya perusahaan ritel sebesar Carrefour bisa membuat sistem pada kasir atau berkoordinasi pada kasir semisal ada promo khusus dan aturan main belanja.

Kebetulan hari itu Sabtu 3 Maret 2012 sekitar pukul 10.30 WIB saya berbelanja kebutuhan bulanan di Carrefour CBD Ciledug. Kebetulan saat itu sedang ada promo produk Mamy Poko dari harga Rp. 92.000,- menjadi Rp. 69.900,-. Berdasarkan ketentuan belanja yang terpampang pada rak display bahwa "maximal pembelian 2 pcs" maka aturan tersebut saya penuhi ketika berbelanja produk itu. Saya tahu bahwa aturan tersebut dibuat agar tidak ada pihak-pihak yang mencoba mengambil keuntungan dari harga yang cukup murah tersebut dengan cara membeli dalam partai besar kemudian dijual lagi dengan harga pasaran. Tapi sangat disayangkan ketika selesai saya berbelanja saya mendapati orang yang membeli produk promo Mamy Poko dalam jumlah besar.

Dalam hal ini saya memang tidak dirugikan, tapi saya membayangkan jika ada sekian banyak keluarga yang berniat membeli produk promo tersebut namun tidak bisa mendapatkannya karena sudah diborong pihak yang tidak bertanggung jawab. Setelah melihat cara belanja yang aneh, saya sempat melaporkan kejadian tersebut pada petugas keamanan Carrefour dan In Charge Store Manager Carrefour CBD Ciledug Bp. Ihsan. Laporan saya diterima dengan baik dan ditanggapi dengan serius. Saya tidak tahu bagaimana kelanjutan kejadian tersebut apakah memang ditindak lanjuti atau tidak. Tapi saya berharap untuk waktu ke depan pihak Carrefour bisa lebih memperhatikan masalah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun