KADO TERPILU DI HARI GURU
Mata Bu Hera berkaca-kaca setelah membaca kiriman whatsapp dari temannya. Dia pegang dadanya lalu merebahkan dirinya.
"Astaghfirullahal'adziim...astaghfirullahal'adziim...astaghfirullahal'adziim...", tak henti-hentinya bu Hera ucapkan sambil menahan rasa nyeri di dadanya. Dia berusaha menenangkan dirinya, namun air mata tak dapat dibendung netes begitu saja, hingga membuat nafasnya semakin nyesek.
"Yaa Allah berikanlah hambamu kekuatan untuk menerima ini semua, semoga yang mereka lakukan menjadikan pahala bagiku dan gerakkanlah hati nurani orang-orang yang baik untuk menolongku", ucap bu Hera lirih.
Bu Hera terkulai lemas dipembaringannya, tangan kirinya masih memegang handphone.
Sudah lima bulan bu Hera sakit penyumbatan pada pembuluh jantung dan stroke, hingga tidak dapat menjalankan tugasnya mengajar. Dadanya sering terasa nyeri menusuk sampai ke punggung dan tidak dapat berjalan karena stroke yang dideritanya.
"Assalamualaikum", salam putri kecilnya Bu Hera pulang dari sekolah.
Salam putrinya tidak ada yang menjawab, langsung dia menuju ke kamar bu Hera.
Putri kecilnya terkejut melihat Bu Hera terkulai tak berdaya.
"Bunda, Bunda, Bunda", panggil putri kecilnya sambil menggoyangkan badan bundanya.
Putri kecilnya mencari tahu penyebab bundanya ngedrop lagi, dilihatnya handphone bundanya tergeletak disebelah tangan kiri Bu Hera.