Mohon tunggu...
Heriyanto Sirait
Heriyanto Sirait Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Sebagai seorang organisator yang peduli dengan budaya dan digitalisasi di Toba, Indonesia, Heriyanto Sirait memimpin upaya untuk memadukan nilai-nilai tradisional dengan kemajuan teknologi. Melalui tulisannya di Kompasiana, Heriyanto berbagi wawasan tentang keberagaman budaya Toba dan upaya untuk mempromosikannya, sambil membahas pentingnya digitalisasi dalam mengembangkan komunitas lokal. Dengan pengalaman dan dedikasinya, ia menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang tertarik untuk menggali lebih dalam mengenai perpaduan antara budaya dan inovasi digital di Toba.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tuan Guru Syekh Haji Musa Simangunsong: Pendakwah Islam Pertama di Toba

18 Agustus 2024   20:48 Diperbarui: 18 Agustus 2024   21:10 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Tuan Guru Syekh Haji Musa Simangunsong

Tuan Guru Syekh Haji Musa Simangunsong dikenal sebagai pendakwah Islam pertama yang memperkenalkan agama Islam di wilayah Toba. Beliau memiliki peranan penting dalam penyebaran agama Islam di daerah ini.

Latar Belakang dan Pendidikan

Syekh Haji Musa Simangunsong berasal dari Desa Lumban Mual, yang sekarang dikenal sebagai Kecamatan Siantar Narumonda. Asal Marganya dari Simangunsong Juangga. Ia menimba ilmu agama di Sei Kepayang Tengah, tempat di mana beliau memperdalam pengetahuan tentang Islam.

Keluarga dan Awal Dakwah

Di Sei Kepayang Tengah, Syekh Haji Musa menikahi seorang gadis Boru Sibuea dan dikaruniai seorang putri bernama Fatimah. Setelah kelahiran Fatimah, beliau memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya di Desa Lumban Mual. Di desa ini, Syekh Haji Musa mendirikan sebuah surau di Sitorang Jae, yang kemudian menjadi pusat kegiatan keagamaan dan dakwah Islam.

Penyebaran Dakwah di Lumban Mual

Surau yang didirikan oleh Syekh Haji Musa di Sitorang Jae menjadi ramai dengan jamaah yang ingin mempelajari Islam. Melihat antusiasme masyarakat, beliau kemudian mendirikan sebuah masjid di Lumban Mual, yang lokasinya sekarang berada di depan Masjid Al Kautsar.

Selama berdakwah, Syekh Haji Musa ditemani oleh seorang Marga Simangunsong dari Sitorang Jae. Kerjasama ini memperkuat penyebaran dakwah Islam di daerah tersebut.

Dakwah ke Tarutung

Setelah berhasil menyebarkan dakwah di kampung halamannya, Syekh Haji Musa melanjutkan misinya ke Tarutung. Di Tarutung, beliau menikahi seorang Boru Hutagalung dan dari pernikahan ini, lahirlah empat anak, satu putri dan tiga putra. Putrinya menikah di Tarutung, sementara tiga putranya diberi nama Abdul Wahab Simangunsong, Abdul Hasan Simangunsong, dan Abdul Hamid Simangunsong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun