Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Refleksi Seorang Fresh Graduate: Memilih Idealis atau Larut dalam Dunia Transaksi

21 Januari 2016   20:21 Diperbarui: 15 September 2016   13:52 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber foto:collegerecruiter.com"]Refleksi Seorang Fresh Graduate: Memilih Idealis atau larut dalam dunia transaksi[/caption]

 

 

 

Ketika seorang fresh graduate (baru lulus kuliah) memasuki dunia kerja, maka dia akan diperhadapkan dengan berbagai macam tantangan. Tantangan tersebut menawarkan apakah kita tetap mempertahankan idelisme yang kita perjuangkan selama menjadi mahasiswa atau mengorbankan idealisme akibat dunia di luar kampus yang begitu kejam.

Tema inilah yang saya sodorkan ke beberapa teman-teman yang sudah lebih dahulu mencicipi dunia  kerja untuk diperbincangkan sekaligus membagi pengalaman mereka kepada kami yang berstatus fresh graduate.

Seorang teman saya yang saya kenal sebagai seorang yang kritis terhadap kebijakan pemerintah mengaku bahwa situasi dunia kerja telah mengubah pola pikirnya. Menurutnya, mempertahankan idealisme di dunia kerja sangat susah karena itu akan melahirkan pandangan dari rean-rekan kerja sebagai orang yang sok-sok jago.

Saya juga mendapat informasi bahwa beda jenis kelamin, beda juga tantangannya. Bagi seorang fresh graduate pria, tawaran yang paling rentan adalah tawaran melakukan manipulasi  atau istilah kerennya mark-up sedangkan bagi fresh graduate wanita, tawaran yang rentan adalah melakukan sexual favors yaitu memberikan jasa seksual kepada seseorang agar dapat perlakuan istimewa seperti promosi atau gaji yang berlebih.

Seorang fresh graduate akan mengalami dilema memlilih idealis atau larut dalam dunia transaksi. Mempertahankan idealisme pertaruhannya adalah kebencian dan penyingkiran. Jika larut dalam dunia transaksi maka pertaruhannya adalah menjadi pribadi yang lain dimana tindakan yang dilakukan tidak sinkron dengan kata hati.

Saya menutup artikel ini dengan kalimat inspirasi dari Ibu Triyatni yang mengungkapkan bahwa Idealisme itu hanya ada ketika kalian menjadi mahasiswa. Setelah lulus, walaupun kalian mau, sulitnya sungguh luar biasa. Dunia di luar kampus adalah dunia transaksi. Oleh sebab itu, manfatkan potensi idealismu saat masih menjadi mahasiswa seoptimal mungkin. Setidaknya, saat engkau tidak idealis lagi, engkau sudah merasakan pernah menjadi idealis ketika mahasiswa.

Selamat berjuang di dunia kerja para fresh graduater

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun