[caption caption="Manufactoring Hope Dahlan Iskan (dok:chaidirritonga.com)"][/caption]
Sebagai seorang yang tertarik dalam dunia manajemen, saya mempelajari berbagai buku yang ditulis oleh pakar-pakar yang mumpuni dalam dunia ini. Yah, walaupun saya seorang yang biasa-biasa saja, tak ada salahnya mempelajarinya. Toh siapa tahu di masa depan, ilmu ini berguna untuk saya implementasikan dalam lingkungan saya terutama di lingkungan kerja saya nantinya.
Kali ini, saya mengutip beberapa kata dari Pak Dahlan Iskan, mantan menteri BUMN, yang menurut saya Beliau adalah orang yang berhasil melakukan perubahan terutama di sisi manajemen BUMN di Indonesia. Berkat Beliau, banyak BUMN-BUMN yang “sakit” sudah mulai sedikit demi sedikit bangkit dari keterpurukan.
Adapun kata-kata inspirasi Bapak Dahlan Iskan
1.Memilih Orang-Orang Yang Berintegritas Baik
Orang yang integritasnya baik biasanya merasa jadi minoritas di lingkungannya. Orang yang integritasnya baik biasanya meras termaginalkan di lingkungannya. Karena itu, kalau dia diberi kesempatan untuk bisa mengusulkan seseorang menduduki jabatan strategis, secara manusiawi dia akan mencari teman yang sama baik integritasnnya. Dia akan terdorong untuk berusaha memperbanyak orang-orang yang berintegritas tinggi di lingkungannya. Dia bercita-cita untuk tidak menjadi minoritas lagi.
Kalau di dalam satu bora of director mayoritas direksinya sudah memiliki integritas yang tinggi, hasilnya akan luar biasa banyak seperti:
- Direksi itu akan kompak dalam bekerja
- Tidak ada saling curiga
- Program-progrma bisa dipilih yang paling bermanfaat untuk perusahaan (bukan yang bermanfaat untuk kepentingan dirinya atau kelompoknya)
- Keputusan bisa diambil dengan cepat
- Lebih berani menolak intervensi
- Dan yang paling penting , mereka akan menyusun tim untuk tingkat di bawahnya dengan memilih orang-orang yang integritasnya juga baik
Kalau semua lapisan paling atas dan lapisan di bawahnya sudah sama-sama memiliki integritas yang tinggi, perusahaan akan maju, lestari dan kultur perusahaan pun akan terbentuk dengan kukuhnya.
Sebagai seorang pengambil keputusan yang baik, seharusnya seseorang harus lebih fleksibel, tidak terlalu kaku dan tidak terlalu dibatasi oleh tembok-tembok birokrasi.
2. Tentang Mengurangi Rapat
Berkurangnya jumpah rapat secara drastis di Kementrian BUMN itu sebenarnya bukan berarti menurunnya intensitas komunikasi. Sejumlah rapat itu kini sudah digantikan oleh terbentuknya grup-grup di media sosial seperti Line, Whatsup, BBM dan lain-lain.