[caption id="attachment_329445" align="aligncenter" width="445" caption="Bapak Syahrul Yasin Limpo (dok: Ipad.fajar.co.id)"][/caption]
Bapak Syahrul Yasin Limpo merupakan sosokyang punya kharisma kepemimpinan yang tangguh. Anak dari HM Yasin Limpo ini pernah menjadi Bupati Gowa selama dua periode, wakil gubernur Sulawesi Selatan dan saat ini menjadi Gubernur Sulawesi Selatan dua periode dengan masa bakti hingga tahun 2013. Bapak dari Indira Chunda Thita Syahrul Putri ini pernah menjadi penyiar radio, aktif dalam kegiatan karate, pramuka dan juga gemar dalam dunia tulis menulis. Banyaknya pengalaman organisasi yang menempa beliau menjadi sosok yang kharismatik dan mampu mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi. Selain itu, doktor hukum Unhas ini juga dikenal sebagai sosok yang inspiratif dan memiliki kemampuan orator yang baik.
Dalam ceramah/pidatonya, Pak Syahrul kadang menyisipkan kata-kata bijak yang dia rangkai sendiri. Kumpulan kata-kata bijaknya pundikumpulkan dalam buku yang berjudul SYL Way. Di buku ini ada puluhan kata bijak yang mampu memberikan inspirasi bagi pembacanya. Saya mengutip beberapa kata bijak yang menurut saya patut untuk direnungkan:
1. Kepadamu Kuberharap
Bila ada yang bertanya bentuk kongkret dari perjuangan itu, jawabnya adalah kita mau menghadirkan pemerintahan yang baik, tidak korupsi, tidak meladeni dirinya sendiri, tidak menjual rakyat, tidak menggadaikan milik negeri. Karena kita mau menghadirkan pemimpin pemerintahan yang 5C yaitu: 1.Capability ( kapasitas kemampuan yang baik) 2. Clean ( bersih dan tentu tidak korupsi) 3. Clever ( pandai atau cerdas) 4. Commitment (berkomitmen tinggi terhadap kemajuan dan kesejahteraan daerahnya) 5. Courage ( pemimpin wajib memiliki keberanian bertindak atau berbuat sesuatu yang diyakini benar)
2. Tuntaskan Pembangunan
Bagi kita Sulawesi Selatan saat ini, prestasi nasional dengan kata champion, award, terbaik hingga bintang mahaputera utama sekalipun, telah kita raih. Lebih dari seratus penghargaan terlah tepatri di dada kita. Ada yang percaya dan telah merasakannya. Ada yang percaya dan belum merasakannya. Ada yang tidak percaya walaupun sudah menikmatinya. Ada pula yang tidak percaya dan tidak menikmati karena memang apriori kepada kita. Halseperti itu, tentu saja adalah hal yang biasa, karena kita bukan mengejar simbol-simbol pembangunan. Namun kita terus bekerja dan berkarya mewujudkan kesejahteraan rakyat. Kita terus menuju kepada masyarakat yang makin merasakan kedamaian, ketentraman, dan kemakmuran secara bertahap. Oleh karena itu, jangan berhenti dan tetaplah berlari menuju sukses yang lebih baik lagi. Kita memang mestilah terus mengibarkan gelora spirit bahwa Sulsel adalah daerah kaya di Indonesia yang tidak pantas miskin. Tidak boleh ada rakyat yang sengsara. Dan kita pun tidak boleh kalah oleh daerah lain. Begitulah Indonesia yang harus menjadi terdepan. Untuk itulah, mari kita hadirkan terus kepemimpinan yang kuat, yang bisa jadi teladan yang berwatak kesaktria di semua tingkatan. Ayo, kita harus belajar terus dari pengalaman yang tentunya tetap disiplin pada aturan.
3. Jangan Rumit dan Berbelit-Belit
Dalam keseharian kita, tidak seorang pun yang suka melakukan kerja dan berurusan sesuatu yang ruwey, prosedur yang panjang, rumit, berbelit-belit dan ribet, tidak jelas alasannya, serta mengada-ada. Ruwet, ribet dan berbelit-belit sebenarnya pertanda sesuatu yang tidak modern, lemahnya frame academic dan ada yang tersembunyi, bahkan mungkin ada korupsi yang berbahaya. Kalau begitu, bagaimanakah agar tidak berbelit-belit dan ribet?
Mestinya, kuasai secara substansi apa tupoksi kita dan apa tujuan yang ingin dicapai yakni:
·Lakukan proyeksi diri kita di pihak membutuhkan atau pengguna prosedur
·Hindari hadirnya egoisme berlebihan diri anda, karena itu membuat kita tidak sederhana dan jauh dari kondisi yang realistis
·Hindari khayalan dan kemauan yang berlebihan, dan gunakan nalar terhadap diri tentang apa yang riil atau apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan dan harapan agar tidak jaug dari kenyataan yang membuat kita terjebak dengan bertele-tele
·Hadirkan nalar yang objektifdengancoba memasuki nalar atau cara berpikir orang lain, karena hanya dengan itu nalar sehat itu membangun keseimbangan dan membuat semuanya menjadi sederhana
Kalau begitu, agar tidak ribet atau berbelit-belit, biasakanlah menyederhanakan segala sesuatu yang dapat disederhanakan, termasuk gaya, sikap, cara, hingga kata-kata maupun perintah. Semuanya perlu disederhanakan karena cara seperti itu akan membuat semua semakin jelas dan kita akan terhindar dari hal-hal yang buruk. Dan itu juga langkah sukses untuk meraih masa depan yang lebih baik
4. Kesatuan Yang Holistik
Orang hanya bisa dikatakan baik tidak hanya karena dia punya kemampuan ilmu pengetahuandan kemampuan menguasai teknologi yang ada, tapi juga memiliki pendekatan emosional yang berbentuk empati . Empati itu artinya apa yang kita rasakan baik, maka lakukan juga pada orang lain kebaikan itu. Jangan cubit orang lain kalau cubitan itu juga menyakiti diri kita. Jangan mengambil hak orang lain, karena itu juga tidak enak pada dirimu.
5. Strategi Menang
Strategi menang pada setiap kejuaraan, lomba maupun pertandingan, selalu ada. Dan inilah yang mesti disimak untuk tim:
1. Antisipasi semua fenomena yang ada. Tantangan dan peluangnya harus ditemukan
2. Identifikasi semua gerakan lawan terutama yang akan melemahkan
3. Tetap sosialisasiakan atau jual program secara baik. Bertandinglah secara terhormat, jantan dan tidak murahan, serta tetap menjaga norma,etika, dan moral dalam menghadapi segala fitnah dan tudingan
4. Wajib menggalang dan memobilisasi dukungan, mengembangkan network atau jaringan yang militan dan makin terukur, makin baik, dan jangan pesta besar tetapi makan kecil ( usahakan selalu makan besar meski pestanya kecil atau tanpa pesta sekalipun)
5. Fokus, tahu, dan pahami target atau goal
6. Terus bergerak dan yakinkan orang bergabung agar tahu perjuangan kita
7. Lakukan evaluasi dan monitoring berkala terhadap apa yang telah dicapai, karena mungkin ada hal yang perlu disempurnakan
8. Semua gerakan jangan berhenti dan putus ! Don’t Stop.
Bila strategi tersebut kita jalankan secara baik, maka Insya Allah kita akan tersenyum bahagia di ujung perjuangan. Kita Menang
6. Prinsip Mengemban Amanah
Ada tiga pendekatan yang harus kita ingat sebagai orang yang mengemban amanah dan menjadi pendekatan budaya dan filosofi hidup. Pertama, kita harus menyadari bahwa hidup itu singkat. Oleh karena itu, hidup itu adalah ibadah. Jangan biarkan umur yang berjalan cepat dan pendek itu dibarengi dangan hadirnya pendekatan-pendekatan sunnatullah bagi ibadah-ibadah dan amalan-amalan yang baik. Kedua, hidup ini hanya punya arti kalau diisi dengan kasih sayang dan kecintaan kita kepada manusia, kepada binatang dan kepada kehidupan kita sendiri. Dan ketigayaitu mewariskan kehidupan yang bermakna yang bisa dikenang oleh anak cucu kita
7.Inti Kesabaran
Dalam amanah agama apapun, masalah kesabaran menjadi sesuatu yang memiliki daya kemampuan menerobos segala tantangan, bahkan segala problematik yang ada. Bukan hanya itu, kesabaran juga membangun kekuatan untuk menghadapi berbagai musibah yang terjadi pada diri atau masyarakat. Oleh karena itu, hadirkanlah kesabaran dalam keseharian, hadirkanlah kesabaran dalam semua tantangan yang ada. Orang yang sabar bukan berarti penakut, bukan berarti pendiam, bukan berarti mengalah. Orang sabar adalah orang yang mampu mengendalikan segala potensi yang dia miliki dan mengonsolidasikan segala kemampuannya untuk mengatur strategi yang lebih baik dalam memenangkan pertarungan.
8. Jangan ragukan pemimpin
Jika keikutan seseorang pada pemimpinnya hanya didasarkan ketakutan, maka akhirnya akan menuai kekecewaan. Untuk itulah keikutan seseorang pada pemimpinnya, harus dilandaskan pada kebenaran nuraninya. Karena dengan itu, keraguan tidak akan pernah ada terhadap tujuan yang benar. Karena jika ada keraguan, maka dia akan menutup ruang-ruang peluang yang ada di depannya.
9.Integritas, Lebih dari Kejujuran
Integritas itu lebih dari kejujuran, karena selain dia akan mengikuti kata hati tentang kebenaran,kebaikan, tanggung jawab, juga senantiasa mengedepankan etika yang bermoral. Intinya, integritas adalah sebuah tindakan yang dilandasi kemauan dan etika serta niat berbuat baik dan benar. Dan benar itu, orang yang berbudaya adalah bukan orang yang kasar, tetapi perasa karena dia menggunakan kata hatinya dalam bekerja dan berteman. Makanya, suara hati adalah standar pelayanan yang digunakan atas nama kebaikan dan kepantasan dari referensi agama, akal sehat, adat dan budaya.
Referensi: Buku SYL Way
Salam perubahan dari Pemuda Sulawesi Selatan, Heriyanto Rantelino
Facebook: Heriyanto Rantelino Twitter:Â @Ryan_Nebula
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H