Cantik, cerdas, dan berjiwa sosial. Tiga kata ini pantas disematkan pada Capt. Joyce Lin ,pilot wanita muda berkebangsaan Amerika Serikat yang mengabdikan dirinya Papua. Beliau meninggal kemarin, Selasa, 12 Mei 2020, saat menerbangkan pesawat membawa buku-buku peralatan sekolah menuju daerah pedalaman, Mamit, Kabupaten Tolikara.
Di Papua, Beliau merangkap pekerjaan. Selain menjadi pilot, dia juga membantu meningkatkan sumber daya manusia di Papua dengan memperkenalkan dunia komputer utamanya kepada  para misionaris dan pekerja kemanusiaan.
Dilihat dari latar belakang pendidikannya saja, Beliau meraih gelar sarjana dan magister dari salah satu universitas terbaik di Amerika Serikat tepatnya di Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengambil jurusan komputer.
Dia mendedikasikan dirinya melakukan pelayanan dengan bergabung dengan maskapai Mission Aviation Fellowship (MAF),maskapai yang sudah melayani daerah Papua yang terisolasi sejak tahun 1952.Â
Fokus pekerjaannya yaitu membantu mengubah  kehidupan orang-orang terisolasi di Papua,  menyediakan penerbangan untuk mengangkut missionaris, guru, pekerja bantuaan ke lokasi yang susah diakses serta tugas kemanusiaan untuk  evakuasi medis menyelamatkan jiwa manusia.
Namun nasib berkata lain, Beliau  meninggal saat pesawat yang dikemudikannya jatuh di Jayapura saat baru lepas landas dua menit.Â
Warga Papua merasa kehilangan  sosok Beliau yang mampu mengubah  keputusasaan orang Papua menjadi suatu kebahagiaan. Mampu memberikan semangat dan meningkatkan kemampuan generasi muda, para misionaris dan relawan kemanusiaan di Pedalaman Papua. Selamat jalan Capt.Joyce Lin. Engkau sudah mengakhiri pertandinganmu dengan baik di bumi. Semoga engkau tenang disisiNya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H